SAUH BAGI JIWA
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Matius 6:16
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Matius 6:16
Dalam masa pandemi akibat covid-19, pada bulan Juli 2021, gereja mengadakan doa puasa. Tujuannya adalah agar Tuhan memberikan hikmat kepada pemerintah untuk bisa mengatur berbagai hal dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi, memberikan kekuatan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di lapangan, dan juga kepada semua jemaat agar mampu menghadapi situasi sulit yang sedang berlangsung. Gereja mendorong, namun tidak ada paksaan sama sekali, untuk turut serta dalam doa puasa ini. Gereja juga tidak akan mengabsen untuk mengetahui siapa saja yang turut berpartisipasi dalam doa puasa tersebut. Hanya diri kita sendiri dan Tuhanlah yang mengetahuinya. Seperti inilah berpuasa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus. Berpuasa bukan untuk dilihat oleh orang lain.
Ketika orang Farisi berpuasa, mereka mengubah air mukanya sehingga orang lain dapat melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Dengan demikian orang lain akan memuji dan menghormati mereka karena kesalehannya kepada Tuhan. Karena itu Tuhan Yesus berkata, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat. 6:17-18)
Artinya, walaupun kita memang merasa haus dan lapar ketika sedang berpuasa, kita tidak perlu menunjukkan ataupun menceritakan kepada orang lain bahwa kita sedang berpuasa. Tetaplah menjalani hari-hari kita seperti biasanya. Walaupun kita merasa tenaga kita berkurang dan sedikit kelelahan akibat kekurangan cairan, kita perlu tetap bersemangat dan bersukacita di dalam melakukan berbagai aktivitas. Dengan demikian, Tuhan akan melihatnya dan membalaskan hal itu kepada kita.
Dengan demikian, setiap kali kita mengikuti doa puasa, baik program gereja maupun pribadi, kita perlu memastikan bahwa kita menjalankannya dengan hati yang tulus. Bukan melakukannya karena terpaksa, bukan juga untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Namun benar-benar dengan hati yang tulus dan dengan kesungguhan menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan. Maka biarlah Bapa kita yang di Sorga berkenan atas doa puasa yang kita jalankan dan memberikan jawaban sesuai dengan kehendak-Nya atas permohonan yang kita panjatkan.
Haleluya!