SAUH BAGI JIWA
“Datanglah Kerajaan-Mu…” Matius 6:10a
“Datanglah Kerajaan-Mu…” Matius 6:10a
Sebagai warga negara Indonesia, tentunya kita memiliki tanggung jawab untuk menaati peraturan dan hukum yang berlaku di wilayah Indonesia. Jika kita melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, kita pun akan menerima sanksinya. Melanggar rambu lalu lintas, maka kita akan ditilang dan perlu membayar denda. Tidak membayar listrik, maka listrik rumah kita akan diputus oleh pemerintah. Dan jika melakukan pelanggaran yang cukup berat, kita pun dapat dipenjarakan.
Selain menjadi warga negara Indonesia, secara rohani kita juga adalah warga negara Kerajaan Allah. Tuhan adalah Rajanya, dan umat percaya sebagai anggota-anggotanya. Sebagai warga negara Kerajaan Allah, kita pun memiliki kewajiban untuk menaati peraturan dan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.
Di dalam doa Bapa Kami, dengan perkataan “Datanglah Kerajaan-Mu”, menyatakan pengharapan orang percaya bahwa Kristuslah yang memerintah sebagai raja di dalam kehidupannya. Artinya, kita membiarkan Dia yang bertakhta di dalam hati kita, membiarkan hidup kita diatur oleh-Nya, dan dengan rendah hati tunduk pada peraturan dan kehendak-Nya.
Seperti yang dikatakan rasul Paulus, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Gal. 2:20a). Inilah kehidupan dengan Kristus yang bertakhta sebagai raja. Bukan lagi melakukan apa yang kita kehendaki, tetapi yang kita lakukan adalah apa yang Tuhan kehendaki. Tidak lagi melakukan apa yang jahat, tetapi melakukan kasih dan berbagai kebajikan. Yang kita pikirkan bukanlah semata-mata kepentingan diri kita sendiri, tetapi Tuhanlah yang menjadi pusat di dalam kehidupan kita. Demikianlah Kerajaan Allah bertakhta di dalam hati kita.
Selain itu, “Datanglah Kerajaan-Mu” juga mengingatkan akan pengharapan kita mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya, yakni saat Yesus memerintah sebagai Raja dan dimuliakan oleh seluruh bangsa di dunia ini, dan kita akan masuk ke dalam Kerajaan Allah yang kekal.
Dengan mengucapkan perkataan ini, kita diingatkan agar selalu siap, berjaga-jaga, dan berdoa. Karena tidak ada seorangpun yang tahu kapan Tuhan Yesus akan datang kembali. Karena itu, kita mau terus memelihara dan menyempurnakan kerohanian, menjaga pakaian kita tetap bersih, sehingga kapan pun Yesus datang, kita telah siap sedia. Seperti yang dinasihatkan rasul Petrus, “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” (2 Pet. 3:14)
Biarlah hari ini Kerajaan Allah terus dinyatakan dalam kehidupan kita. Menjadikan Kristus sebagai Raja yang bertakhta di dalam hati kita. Hidup tunduk dan taat pada kehendak-Nya. Dan teruslah berjaga-jaga dan berdoa sampai datangnya Kerajaan Allah yang kekal. Haleluya!