SAUH BAGI JIWA
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.“
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.“
Menjalani kehidupan dengan berbagai lika-likunya, setiap orang dapat merasakan keletihan dan keputus-asaan. Karena itulah Tuhan Yesus mengundang semua orang untuk datang kepada-Nya dan menerima kelegaan dari-Nya. Kata-Nya “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Menjadi datang dan percaya kepada Yesus, kita akan mendapatkan kelegaan. Melalui baptisan, semua beban dosa kita dihapuskan oleh darah-Nya dan kita diperdamaikan dengan Allah. Dengan meninggalkan dosa dan berjalan sesuai kehendak-Nya, maka jiwa kita pun akan mendapatkan ketenangan. Seperti Petrus, walau berada dalam penjara dan akan dihukum mati, dia tidak gelisah dan dapat tertidur dengan nyenyak, karena kelegaan Kristus memenuhi hatinya.
Tetapi, untuk menerima kelegaan ini, Tuhan Yesus berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang … dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Mengapa agar jiwa kita bisa mendapatkan kelegaan, Tuhan Yesus justru memberikan beban tambahan kepada kita, yaitu sebuah kuk untuk kita pikul? Bukankah seharusnya untuk mendapatkan kelegaan, Tuhan Yesus mengangkat dan melepaskan beban-beban hidup kita?
Menjadi percaya kepada Yesus, beban-beban hidup kita masih akan tetap sama. Kita masih harus bekerja. Kita masih harus memberi makan anak-anak kita. Tetapi yang berbeda adalah, Tuhan Yesus ada di sisi kita dan akan selalu membantu kita melewati semuanya itu. Seperti nabi Yesaya mengatakan, “Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” (Yes 41:13)
Menjadi percaya kepada Yesus, kita perlu memikul kuk yang dipasang-Nya, yaitu tanggung jawab yang perlu kita lakukan dan penderitaan yang harus kita jalani sebagai pengikut Kristus. Namun, “Kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” Sebab, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1Kor 10:13) Demikianlah Tuhan Yesus akan membantu kita memikul setiap kesukaran dan pencobaan di dalam hidup ini, sehingga semuanya terasa ringan, karena kita memikulnya bersama dengan Kristus.
Demikianlah Tuhan Yesus tunduk dan dengan rendah hati melakukan kehendak Allah di dalam hidup-Nya. Memikul kuk yang harus Ia tanggung bersama dengan Allah. Biarlah kita juga boleh dengan tekun dan sabar memikul kuk yang dipasang-Nya bagi kita dan belajarlah pada-Nya. Maka jiwa kita pun akan mendapatkan kelegaan yang kekal, di dalam Kerajaan Surga. Haleluya!