Dalam budaya dan tradisi masyarakat Jawa, ada istilah ‘ilmu Titen’. Ilmu ini adalah pengetahuan tradisional Jawa yang didasarkan pada kepekaan dan pengamatan terhadap tanda-tanda alam, serta pengalaman turun-temurun. Ini bukanlah pengetahuan ilmiah, tapi kumpulan pengamatan berulang yang digunakan untuk membaca gejala alam, termasuk tanda-tanda sebelum bencana. Sebagai sebuah contoh, jika ada hewan turun gunung atau tanah retak, masyarakat Jawa yang memiliki ilmu Titen biasanya akan berwaspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti letusan gunung berapi. Dalam ilmu pengetahuan modern, ilmu ini mungkin mirip dengan BMKG yang bisa mendeteksi terjadinya bencana alam.