Tanpa Test Lagi
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi banyak sekali sektor termasuk sektor perekonomian dan pariwisata. Tidak sedikit juga yang kehilangan pekerjaan, seperti yang terjadi pada saya..
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi banyak sekali sektor termasuk sektor perekonomian dan pariwisata. Tidak sedikit juga yang kehilangan pekerjaan, seperti yang terjadi pada saya..
Pada hari Jumat, tanggal 18-Desember-2020, kepala saya terasa sakit dan perut terasa mual. Karena Jumat malam itu saya ada tugas pelayanan, saya—yang biasanya jarang sekali mau mengonsumsi obat—terpaksa meminum obat dengan tujuan agar cepat sembuh dan dapat melakukan tugas..
Mama beragama Kristen, biasa beribadah ke suatu gereja sedangkan papa beragama lain. Saya ikut iman kepercayaan mama, sehingga sejak kecil saya sudah tahu bahwa Tuhan yang kami sembah adalah Yesus. Hanya saja, saya tidak terlalu mendalami Alkitab…
Saat pandemi tiba dan sejak diberlakukannya ibadah online di rumah masing-masing, saya merasa tidak nyaman. Sebab, sebelumnya saya memang sudah terbiasa mengikuti berbagai kegiatan ibadah maupun persekutuan di gereja…
Di bulan Oktober 2020, saya dan suami diminta tolong untuk hadir saat acara “sang-jit” (seserahan barang calon pengantin) di tanggal 8-November-2020. Tetapi karena suami bertugas di tanggal itu, hanya saya sendiri yang akan membantu..
Tanggal 8-Februari-2021, kakak terjatuh di RS. Besoknya, kami mendapat kabar kondisi kakak memburuk. Kami diminta untuk mencari ruang ICU. Tetapi semua sudah penuh. Mencari ruang ICU bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Kami sungguh tidak berdaya..
Hangatnya sebuah keluarga membuat kami merasa aman. Saya sudah menikah dan dikaruniai dengan dua anak yang sudah remaja. Kami adalah satu keluarga besar, tinggal bersama dalam satu rumah yang sama..
Karena tidak ada perubahan, papa akhirnya berobat ke dokter umum. Namun, kondisi kesehatan papa tetap saja belum membaik. Hasil tes darah papa juga tidak menunjukkan ia mengidap Typhus atau DBD..
Sejak dikaruniai dua putra, hidupku dan suami terasa makin lengkap. Saya dan suami berusaha mendidik mereka di dalam Tuhan. Sejak kecil, selalu membiasakan mereka ikut kelas Pendidikan Agama di Gereja Sunter..
Sudah sekian waktu saya tidak ikut ibadah di gereja tempat pacar saya berada. Sesudah menerima Kebenaran Alkitab yang disampaikan atasan saya, sungguh di dalam hati, saya merasa ingin dibaptis ulang sesuai cara di Alkitab. Tetapi saat saya meminta izin ke pacar..