Penciptaan Manusia
Selama lima hari, Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Pada hari keenam, Ia menciptakan manusia menurut rupa dan gambar-Nya sendiri, dan menempatkan manusia di Taman Eden. Ini adalah awal dari generasi pertama umat manusia.
Selama lima hari, Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Pada hari keenam, Ia menciptakan manusia menurut rupa dan gambar-Nya sendiri, dan menempatkan manusia di Taman Eden. Ini adalah awal dari generasi pertama umat manusia.
Meskipun setiap suku dan ras memiliki bermacam-macam sumber cerita legenda tentang terjadinya alam semesta, Alkitab sejak awal telah memberikan kita jawaban dan penggambaran yang absolut serta pasti; bahwa alam semesta itu diciptakan oleh Allah. Ini adalah sumber dan dasar iman kita, seperti yang dikatakan oleh penulis surat Ibrani.Karena iman, kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah.
Pernahkah anda melihat sebuah siput? Ada siput yang berjenis seukuran sebutir kelereng, yang umumnya dapat ditemukan pada tanaman berdaun besar dan lebar. Bagi orang yang suka berkebun atau para penggemar tanaman, siput seperti ini biasanya dianggap sebagai perusak daun, hama yang menjengkelkan, dan perusak keindahan taman.
Terjadi kecelakaan pesawat di Michigan, Amerika Serikat, pada tahun 1987. Kecelakaan ini memakan hampir seluruh penumpang pesawat, kecuali satu anak kecil yang berusia empat tahun. Kisah mengharukan datang dari anak kecil ini. Saat dilakukan evakuasi, regu penyelamat menemukan anak ini masih berada di kursinya, terikat dengan sabuk pengaman. Dengan posisinya yang demikian, para pengamat menyimpulkan bahwa ibunya—yang meninggal di tempat tidak jauh dari posisi si anak—melindungi anaknya di saat kecelakaan terjadi. Alhasil, meskipun anak tersebut mengalami luka berat, ia dapat terselamatkan.
“Ikutilah arus, seperti air mengalir,” demikian umumnya nasehat yang diberikan dalam masyarakat. Nasehat tersebut diberikan dalam konteks agar seseorang dapat lebih fleksibel dalam hal pendirian, “tidak kaku” apalagi “keras kepala” terhadap prinsip yang dianutnya.
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia dilengkapi dengan berbagai keinginan, misalnya: keinginan untuk makan, kerinduan untuk bersosialisasi, keinginan untuk beristirahat, dan lain sebagainya.
Seorang wanita karir berkonsultasi dengan seorang psikiater. Ia mengeluh bahwa hidupnya kosong, tidak bermakna, dan tidak bahagia. Sang psikiater pun memanggil seorang office girl di kantor tersebut dan menyuruhnya menceritakan kisah hidupnya saat ia menemukan sukacita. Office girl tersebut pun berkata, “Dua tahun lalu, suami saya meninggal karena sakit keras dan kami tidak memiliki uang untuk mengobatinya. Dua bulan setelahnya, anak tunggal saya meninggal karena menjadi korban tabrak lari. Saat itu, saya tidak pernah tersenyum lagi. Saya berpikir tidak ada gunanya saya hidup di dunia. Akan tetapi saat saya pulang bekerja, saya melihat seorang nenek tua sedang mengemis di depan kantor. Karena iba, saya membelikan dia makanan. Nenek tersebut mengucapkan terima kasih tiada henti hingga menangis. Saat itulah saya merasa bersukacita. Untuk pertama kalinya saya bisa tersenyum karena saya merasa berguna bagi orang lain. Sejak saat itu saya sadar, saya bisa bersukacita dengan membagikan sukacita kepada orang lain.”
Dalam sejarah bangsa Israel, orang-orang Filistin pernah merampas tabut Allah dan menaruhnya di kuil Dagon. Tetapi, tampaklah Dagon itu terjatuh dengan mukanya sampai ke tanah di hadapan tabut Tuhan. Maka gemparlah kota itu dan akhirnya mereka memindahkan tabut tersebut dari satu kota ke kota lain. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengembalikan tabut Allah ke tangan orang Israel menggunakan dua ekor lembu yang menyusui yang belum pernah kena kuk (1Sam 6:7). Dari kejauhan mereka memantau. Jika berjalan lurus tanpa menguak, maka: “Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita,” para imam dan para petenung Filistin mengakui (1 Sam 6:9).
Saya masih cukup terkesan dengan sebuah cerita drama yang mengambarkan tentang pergumulan antara seorang ibu dengan anaknya. Ibu ini memiliki seorang anak, namun hubungan mereka tidak terlalu baik. Anaknya yang bernama Andrew sangat membenci ibunya karena ia merasa bahwa kebebasan hidupnya sangat dikekang.
Di bagian taman belakang rumah, saya menanam beberapa pohon rembosa atau biasa dikenal sebagai tanaman hias melati Jakarta. Pohon rembosa ini merupakan salah satu jenis tanaman hias di rumah. Daunnya rimbun, berbunga putih kecil dengan bentuk seperti bintang.