SAUH BAGI JIWA
“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” (Yoh. 10:14-15)
“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” (Yoh. 10:14-15)
Allah adalah gembala yang baik, kita semua adalah umat gembalaan-Nya (Mzm. 95:7). Allah kerap membawa kita keluar dari kandang domba, yang walaupun merupakan pekerjaan yang berat, tetapi gembala yang baik bersukacita melakukannya.
Gembala yang baik mengerti, adalah tidak baik bagi domba-dombanya bila terus selalu berada di kandang yang nyaman. Gembala yang baik akan membawa gembalaannya keluar dari kandang, untuk bersentuhan dengan dunia luar dan diuji oleh angin dan hujan.
Karena gembala yang baik mengerti “Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.” (Yoh. 10:4) Gembala yang baik akan berjalan di depan domba-domba, sehingga mereka tidak akan takut. Walaupun berhadapan dengan bahaya atau rintangan, gembala yang baik akan menyelamatkan mereka sekalipun ia harus menyerahkan nyawanya.
Gembala yang baik kadang membawa domba-dombanya ke padang rumput yang hijau, membiarkan mereka makan rumput dan minum air sepuas-puasnya sambil menghirup udara segar, dan bila lelah mereka dapat beristirahat di tepian air. Kadang Gembala juga membawa mereka ke padang gurun yang gersang agar mereka belajar berjalan, menahan lapar, menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menghadapi situasi yang susah.
Allah adalah gembala yang baik, Dia berjalan di depan, dan setiap bahaya yang ditemui harus melalui Dia lebih dahulu. Jadi selama domba-domba itu bersama dengan-Nya, mereka tidak perlu kuatir. Asalkan percaya kepada Gembala dan selalu memandang-Nya, semuanya akan aman.
“Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.” (Mzm. 100:3). Maka marilah kita dengan berani dan tanpa ragu berserah kepada Gembala yang baik ini. Kita tidak akan kuatir dengan perjalanan yang ada di depan kita. Janganlah kita menganggap diri sendiri berhikmat, dan janganlah kita menyusahkan diri kita dengan hal-hal yang tidak perlu kita pikul, maka padang rumput yang hijau dan tepian air yang tenang nan kekal akan terbentang di depan mata kita.
Gembala yang baik selalu berjalan di depan domba-domba-Nya. Walaupun muncul binatang buas yang berbahaya, tetapi binatang itu harus lebih dahulu melewati-Nya. Gembala yang baik tidak akan meninggalkan domba-domba-Nya, dan Dia rela mati untuk domba-domba-Nya.
Sepanjang waktu Allah selalu berjalan di depan kita. Walaupun hari esok membuat kita kuatir, tetapi Dia selalu memimpin di depan kita. Masa depan ada di tangan Allah, dan setiap hari esok harus melewati Allah lebih dulu. Allah akan menyaringnya sebelum kita menghadapinya, karena itu janganlah kita kuatir!
“Dreaming of springtime” by Davide Gabino (aka Stròlic Furlàn) is licensed under CC BY-ND
“Serene Beach” by Darshan Simha is licensed under CC BY
“light Bulb” by Theo Crazzolara is licensed under CC BY