SAUH BAGI JIWA
“Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia; Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat.” (Mazmur 37:12-13)
“Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia; Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat.” (Mazmur 37:12-13)
Orang fasik tidak mengenal Allah, mereka suka merencanakan kejahatan untuk mencelakai orang benar dan yakin rencana mereka akan berhasil mencapai tujuan. Namun Allah akan membiarkan mereka menjalankan rencananya sehingga mereka merasa akan berhasil, sesungguhnya Allah menempatkan mereka di tempat yang licin yang akan membuat mereka jatuh dan hancur, binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan! (Mazmur 73:18-19).
Haman, pejabat tinggi negeri Persia, berencana mau membunuh Mordekhai dan seluruh bangsa Yahudi, tetapi akhirnya dirinya sendiri mati digantung di atas tiang yang sejatinya ia siapkan untuk mensulakan Mordekhai. Orang Kasdim membuat rencana untuk mencelakai tiga sahabat Daniel, tiga orang itu dilemparkan ke dalam perapian namun tidak cedera, akhirnya mereka sendiri yang mati dilemparkan ke dalam perapian itu.
Petinggi-petinggi lainnya yang iri hati kepada Daniel juga mau mencelakai Daniel sehingga Daniel dilemparkan ke dalam gua singa, akhirnya mereka sendiri yang mati dicabik-cabik oleh singa. Yudas Iskariot mengkhianati Tuhan Yesus demi tiga puluh keping perak, akhirnya dia sendiri mati menggantungkan diri, perutnya terbelah dan isi perutnya tertumpah keluar, dia mati tidak mendapat bagian di sorga.
Di Alkitab banyak contoh-contoh bagaimana orang yang berikhtiar mencelakai umat yang mengasihi Tuhan, akhirnya mereka dipukul mati oleh Tuhan dalam keadaan yang mengerikan. Orang jahat berencana mencelakakan orang benar dan menggertakkan gigi terhadap orang benar, akhirnya bukannya orang benar yang mati, melainkan mereka sendiri yang binasa, mereka mengundang ‘Tuhan menertawakan’ mereka, mereka tidak sadar kalau ‘harinya sudah dekat’, yaitu hari penghakiman buat mereka. Pedang yang mereka mau gunakan untuk mencelakai orang justru menikam diri sendiri, busur panah mereka pun dipatahkan Allah. Karena Allah tahu semua rencana manusia, Allah akan membiarkan rencana mereka berjalan namun orang fasik itu akan jatuh ke dalam jerat yang mereka pasang hingga mereka tewas.
Hari ini kita menjadi anak-anak Allah, janganlah punya pikirian untuk mencelakai orang lain, janganlah beranggapan Allah tidak tahu rencana jahat seperti itu dan merasa Allah tidak akan menghukum. Kalau Allah untuk sementara waktu tidak menghukum, bukan berarti Ia tidak menghukum selamanya , melainkan Ia masih mengharapkan manusia berbalik dan bertobat.
Sewaktu orang fasik berhasil dalam rencana jahatnya, dia pikir Allah tidak tahu. Sesungguhnya Allah menantikan mereka untuk bertobat. Bila mereka tetap keras kepala dan terus berbuat jahat, pintu anugerah akan tertutup dan Allah akan membuat perhitungan dengan mereka, waktu itulah jalan mereka menjadi gelap, mereka akan jatuh tergelincir tanpa tahu kenapa terjadi demikian. Alkitab tertulis: “Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.” (Amsal 5:22)
“Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.” (Mazmur 11:2), tetapi “TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri.” (Mazmur 9:17)