SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 04 Jul 2020
“Tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30b)
“Tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30b)
Jangan anggap remeh iri hati. Walau hanya sekedar luapan emosi, namun apabila ia muncul, ia akan seperti kanker yang begitu cepat berkembang menjadi benjolan besar. Karena itu, ketika iri hati mulai muncul, harus segera ditumpas.
Iri hati yang dibiarkan menjadi besar akan menggerogoti jiwamu, menguasaimu, membuat engkau tidak dapat menerima kenyataan bahwa ada orang lain yang lebih unggul, lebih bahagia, lebih cantik, lebih kaya dari padamu.
Perasaan iri yang baru muncul sekalipun sudah membuat jiwa risau. Apalagi jika sudah meledak, ia akan memicu pikiran jahat yang paling biadab, bahkan untuk membunuh orang. Maka jika kita biarkan iri hati ini sekali saja, dapat saja menjadi penyesalan seumur hidup.
Alkitab menggambarkan iri hati sebagai ‘membusukkan tulang’. Laksana racun yang tersembunyi di dalam tulang, ia tidak terdeteksi keganasannya, sampai akhirnya ia membusukkan hati manusia. Karena itu kita harus waspada terhadap iri hati ini. Dengan bersandarkan Roh Kudus, kita hadapi dan kalahkan dia.
Iri hati dapat muncul berbarengan oleh perasaan benci. Ketika kita iri pada seseorang, kita akan benci kepadanya, walaupun tanpa alasan kuat, bahkan sampai ingin membunuh dia.
Kain iri kepada adiknya, Habel, karena persembahan Habel lebih dikenan oleh Allah, maka akhirnya Kain membunuh adik kandungnya itu.
Sepuluh abang-abang Yusuf iri kepadanya, karena ayah mereka lebih mengasihi Yusuf. Mereka pun bersama-sama ingin membunuh dia.
Saul iri kepada Daud, karena perempuan-perempuan memuji Daud lebih baik dari pada Saul. Maka Saul terus menerus mengejar Daud untuk dapat membunuhnya.
Semua contoh di atas membuktikan kebenaran Firman Tuhan: “Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam.” (Amsal 6:34).
Karena itu, sebagai orang percaya kita harus ingat nasihat Firman Tuhan: “Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! … Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” (Yakobus 3:14, 16)
Bila hati kita ada racun iri hati dan mementingkan diri sendiri, Allah tidak mungkin tidak tahu, dan engkau sendiri pun pasti tahu juga. Janganlah kita memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran.
Jangan sampai kita juga mempengaruhi orang lain, sehingga mereka juga ikut iri hati, karena hal itu akan mendatangkan kebinasaan. Sama seperti ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, bani Korah iri hati kepada Musa dan Harun yang dipilih oleh Allah, lalu menimbulkan perpecahan dan kekacauan di antara umat Israel. Akhirnya bani Korah mendapat hukuman berat dari Allah, tanah terbuka dan menelan mereka hidup-hidup.
Musuh kita bukanlah saudara saudari di dalam gereja, melainkan Iblis. Janganlah kita membiarkan iri hati muncul dan menimbulkan perpecahan di dalam gereja, sebaliknya hendaklah kita saling mengasihi, saling menerima, satu hati, satu pikiran, bekerja sama sebagai kawan sekerja Allah.