SAUH BAGI JIWA
Apabila Masih Ada Kesempatan
“Lalu berserulah orang Israel kepada Tuhan, maka Tuhan membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb“ (Hakim-hakim 3:9)
“Lalu berserulah orang Israel kepada Tuhan, maka Tuhan membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb“ (Hakim-hakim 3:9)
Pengkhianatan adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Bagaimana tidak? Kepercayaan atau kesetiaan yang telah kita berikan dilanggar oleh seseorang. Hubungan yang awalnya baik dapat menjadi rusak karena pengkhianatan dapat menyebabkan perasaan terluka, kecewa, atau bahkan kemarahan pada pihak yang dikhianati.
Allah memberikan sepuluh perintah yang tercatat dalam dua loh batu dan salah satunya berbunyi: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel 20:3). Ini berarti jika kita mengaku sebagai pengikut-Nya, kita hanya boleh beribadah kepada-Nya. Jika kita mempunyai hal lain yang disembah, bukankah kita sama seperti sedang mengkhianati Allah?
Orang Israel mempunyai sejarah yang panjang dalam Alkitab. Pada zaman hakim-hakim, mereka mempunyai sebuah siklus dosa. Pertama, bangsa Israel jatuh ke dalam dosa dan penyembahan berhala. Lalu, Allah mengizinkan mereka untuk jatuh ke dalam perbudakan dan bangsa Israel berseru memohon pertolongan. Allah mengangkat seorang hakim dan menolong mereka. Tapi setelah ada kedamaian dalam bangsa Israel, mereka berbuat dosa kembali.
Sebelum Otniel diangkat menjadi hakim pertama di Israel, orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, mereka melupakan-Nya dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera. Tuhan murka dan menjual mereka kepada raja Aram-Mesopotamia dan mereka takluk selama delapan tahun. Setelah itu mereka berseru pada Tuhan dan Ia membangkitkan Otniel untuk menolong bangsa Israel.
Bangsa Israel telah melakukan sebuah pengkhianatan terhadap Tuhan dengan menyembah kepada allah-allah asing. Tuhan pun murka dan memberikan mereka pelajaran. Meskipun begitu, ketika orang Israel berseru kepada-Nya, Tuhan masih mau mendengarkan dan menolong mereka. Ini membuktikan kepada kita betapa Tuhan memperhatikan dan mengasihi bangsa Israel.
Pada hari ini, kita juga masih sering melakukan kesalahan atau berbuat dosa. Mungkin kita terkadang tidak memprioritaskan Tuhan dan lebih mementingkan hal lainnya, seperti pekerjaaan, teman, atau bahkan keluarga. Mungkin terkadang kita kurang percaya pada firman Tuhan dan lebih percaya pada hal-hal yang tidak mendasar, misalnya zodiak, kepercayaan tradisional, dan sebagainya. Atau bahkan mungkin kita lupa bahwa mata Tuhan ada di segala tempat dan setiap waktu, sehingga kita berani untuk berbuat hal-hal yang tidak benar.
Ada kalanya Tuhan menegur kita saat kita berbuat dosa, ada kalanya juga kita tidak merasa teguran Tuhan. Tapi apabila kita masih mempunyai waktu dan masih bisa berubah serta kembali melakukan hal yang benar, itu berarti Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk bertobat.
Sama seperti kepada bangsa Israel, Tuhan juga begitu mengasihi dan memperhatikan kita. Jika kita meminta pertolongan-Nya ketika dalam masa sulit, Ia mendengarkan seruan kita dan akan menolong kita. Namun, kiranya kita tidak menyia-nyiakan kasih Tuhan ini. Kiranya kita tidak jatuh di lubang yang sama lagi atau terjebak dalam siklus dosa seperti bangsa Israel. Tuhan Yesus menyertai kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 11-12 Januari 2025
1. Bacalah renungan “SAYA BUKAN SIAPA-SIAPA”
2. Ceritakanlah talenta yang Anda miliki. Apakah Anda telah menggunakan talenta Anda ini untuk melayani Tuhan?
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat mengembangkan setiap talenta yang dititipkan-Nya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.