SAUH BAGI JIWA
“Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin” (Yakobus 1:23)
“Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin” (Yakobus 1:23)
Seorang pendengar firman tanpa melakukan firman yang sudah disampaikan, digambarkan sebagai seorang yang sedang mengamati mukanya di depan cermin lalu tidak lama kemudian ia lupa bagaimana rupanya. Firman Tuhan memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia, entah itu untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, atau untuk mendidik kita di dalam kebenaran. Ketika kita mendengarkan firman Tuhan, kiranya setiap hal yang disampaikan menjadi refleksi bagi diri kita. Dengan penyertaan Tuhan dalam mendengar firman itu, kita dapat mengetahui bagaimana ‘rupa’ diri kita dalam keseharian yang kita lakukan dan bagaimana cara yang benar untuk menjalani hidup kita.
Pada saat kita melakukan firman yang telah disampaikan itu, kita dapat mengetahui sampai titik mana diri kita telah menjalankan firman Tuhan. Kita juga dapat menyadari bahwa sebagai seorang manusia yang lemah tidak mungkin kita melakukannya seorang diri, kita memerlukan penyertaan Tuhan dalam setiap hal yang kita lakukan. Namun, ketika kita hanya mendengar firman saja tanpa melakukannya, firman itu dapat dengan mudah kita lupakan (Yak 1:24). Bahkan disampaikan oleh Rasul Yakobus bahwa kita menipu diri kita sendiri apabila tidak melakukan firman Tuhan, karena nyatanya hal itu menjadi sia-sia bagi diri kita. Kita telah menyediakan waktu kita untuk mendengarkan firman Tuhan, tapi tidak lama kita lupa akan firman itu dan tidak ada perubahan yang terjadi dalam diri kita.
Selain dapat mengenal kerohanian diri sendiri dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan, seorang pelaku firman ternyata juga mendapatkan suatu berkat rohani. Pada saat kita sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan, kita akan berbahagia oleh perbuatan tersebut (Yak 1:25). Walaupun akan ada hambatan ketika kita melakukan firman, baik itu datang dari orang di sekeliling kita atau datang dari dalam diri kita, tapi Tuhan menjanjikan akan memberikan kita kebahagiaan ketika kita mengikuti jalan-Nya. Mengapa kita dapat merasakan kebahagiaan? Sebab saat kita menjalankan hukum Tuhan, kita akan memahami dan menyadari bahwa ketetapan Tuhan sesungguhnya memerdekakan kita dari dosa yang akan membawa kita kepada maut. Perintah-perintah-Nya justru membimbing kita pada hidup yang kekal– inilah kebahagiaan yang sejati!
Karena itu, marilah kita tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi seorang yang mendengar firman dan menjalankan firman itu di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tertulis dalam Yakobus 2:17, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Kiranya Tuhan membimbing kita di dalam menjadi seorang pelaku Firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.