SAUH BAGI JIWA
“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:9)
“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:9)
Jalan dan rancangan Tuhan atas kita seringkali tidak dapat kita mengerti. Kita tidak tahu mengapa sesuatu terjadi atas diri kita. Mengapa kita harus mengalami peristiwa tertentu. Semua itu karena jalan dan rancangan Tuhan seringkali berbeda dengan jalan dan rancangan kita. Dan seperti disebutkan dalam ayat di atas, jalan dan rancangan Tuhan itu begitu tinggi, sehingga melampaui pemahaman kita.
Namun satu hal yang harus kita percaya adalah bahwa jalan dan rancangan Tuhan atas kita selalu baik adanya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengingatkan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rom 8:28).
Maria, ibu Yesus, juga mengalami hal yang sama. Ada hal-hal yang tidak ia mengerti mengenai rancangan Tuhan. Namun, tanpa banyak bertanya, ia menerima semua itu dan menyimpannya di dalam hati.
Pertama, ketika Allah mengutus malaikat Gabriel dan menyampaikan pesan bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus dan akan melahirkan Yesus, yang akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi dan yang akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Pada saat itu Maria merasa terkejut mendengar perkataan itu dan juga tidak mengerti maksudnya, namun ia menyimpannya di dalam hatinya.
Kedua, ketika gembala-gembala datang berkunjung dan memberitahukan pesan yang disampaikan oleh malaikat Tuhan bahwa anak mereka kelak akan menjadi seorang Juruselamat. Pada saat itu Maria dan semua orang yang mendengar kabar itu merasa heran dan tidak mengerti, tetapi ia menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Ketiga, ketika Maria heran menemukan Yesus berada di dalam Bait Allah, sedang bersoal jawab dengan para alim ulama dan ketika mendengar jawaban Yesus ketika ia berkata bahwa beberapa hari ini mereka mencari-cari Dia dengan perasaan cemas. “Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”” (Luk 2:49). Maria tidak mengerti mengapa Yesus berkata demikian, namun ia menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
Sikap Maria dalam ketidakmengertiannya patut kita contoh. Adakalanya, kita memang tidak dapat mengerti mengapa sesuatu terjadi atas kita. Namun beberapa hal, dengan berlalunya waktu, kemudian dapat kita mengerti. Seperti yang dialami oleh murid-murid ketika Yesus berkata akan merombak Bait Allah dan mendirikannya kembali dalam tiga hari. Pada saat itu, mereka tidak mengerti akan hal itu, tetapi setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah mereka mengerti.
Ada kalanya dalam hidup, terdapat hal-hal yang tidak dapat kita mengerti ketika kita menjalaninya. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi hal-hal yang belum dapat kita pahami–apakah kita dapat menerima dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya pada rancangan dan pengaturan Tuhan atau tidak. Tuhan itu baik. Ia tidak akan merancangkan yang jahat atau mencelakai kita.
Nabi Yeremia menegaskan, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yer 29:11). Dengan kata lain, rancangan Tuhan itu bahkan sampai jauh ke hari depan–yang sama sekali belum kita lihat atau alami. Dengan demikian, kesulitan atau penderitaan di saat sekarang yang kita alami merupakan bagian rancangan besar Tuhan bagi kita. Meskipun kadangkala kita bertanya-tanya dan tidak memahami mengapa suatu hal yang tidak kita inginkan terjadi menimpa kita, tetaplah setia pada janji Tuhan bahwa rancangan yang sedang Ia rangkai dalam kehidupan kita secara garis besar adalah hari depan yang penuh harapan. Kiranya kasih karunia Tuhan senantiasa menyertai kita. Haleluya!