SAUH BAGI JIWA
“Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang“
“Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang“
Lebih baik mencegah daripada mengobati, istilah ini tidak asing ditelinga kita. Istilah tersebut memiliki makna: Sebelum sakit parah, lebih baik kita menjaga supaya penyakit tersebut tidak muncul. Tetapi manusia seringkali lengah –ketika semua dalam keadaan baik-baik saja, merasa sehat dan tidak merasakan sakit parah– kita seringkali menganggap remeh perbuatan menjaga kesehatan. Bahkan seringkali kita merasa malas untuk berolah raga dan tidak menjaga makanan yang kita konsumsi. Penyakit jasmani dapat membuat tubuh lahiriah ini semakin merosot dan akhirnya membahayakan kesehatan tubuh.
Demikian pula halnya dengan penyakit rohani, kadang kita menganggap sepele dosa-dosa kecil yang kita lakukan atau kebiasaan buruk yang ada dalam diri. Tanpa sadar penyakit rohani menggerogoti iman kerohanian kita, sehingga kita menjadi tidak peka terhadap dosa. Pada akhirnya, hubungan kita dengan Tuhan semakin jauh dan kematian rohani menanti.
Alkitab memberitahukan, bangsa Israel membiarkan orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, diam bersama dengan bani Yehuda di Yerusalem. Mereka tidak melakukan perintah Tuhan dan mencegah hal yang buruk terjadi bagi kerohanian mereka. Malahan mereka membiarkan orang Yebus ini tinggal bersama-sama dengan mereka. Tanpa sadar orang Yebus ini bagaikan penyakit rohani yang menggerogoti kerohanian umat.
Di masa yang akan datang, orang-orang Yebus ini menyebabkan orang Israel kawin campur dan menyembah berhala (Hak 1:21, 3:5, 6). Bahkan para imam, orang-orang lewi para pemimpin keagamaan pada saat itu, telah dicemari oleh orang Yebus ini sehingga mereka tidak menjalani kehidupan yang kudus (Ezr 9:1-2). Orang-orang Yebus ibarat penyakit rohani yang dapat menyebabkan kematian rohani umat Israel. Arti kata Yebus adalah menginjak-injak, sehingga sesuai namanya, mereka adalah orang-orang yang menekan dan menginjak-injak rohani bangsa Israel pada saat itu.
Para pembaca, marilah kita menghalau “Yebus” sesuai dengan perintah Tuhan, jangan membiarkan penyakit rohani ini ada dalam diri kita. Setiap hari kita harus mengecek kesehatan rohani kita melalui firman Tuhan, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Janganlah biarkan dosa dalam kehidupan kita. Penulis kitab Roma menasihatkan kita untuk “jauhilah yang jahat” –menjauh dari dosa-dosa yang ada dan mencegah agar jangan sampai hal tersebut menjadi penyakit rohani. Jika kita membiarkannya, maka kita akan diseret dan dipikat olehnya serta melahirkan maut.
Misalkan saja, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa iri hati tidak masalah –supaya kita bisa memacu diri untuk menjadi sama bahkan melebihi orang yang lain. Namun, Alkitab memberitahukan, bahwa pada dasarnya iri hati bersifat merusak. Seperti halnya Kain, yang karena iri hati, ia terus menyimpan amarah dan dendamnya hingga akhirnya membunuh adiknya sendiri; atau raja Saul, yang karena iri hati, ia kehilangan damai sejahteranya dan berencana untuk membunuh Daud.
Setiap dosa jangan kita anggap sepele. Sama halnya seperti penyakit, sebelum penyakit itu bertambah parah, segeralah kita mengobatinya –bagaikan kita menghalau Yebus dalam hidup kita. Kiranya Tuhan Yesus memampukan dan menyertai kita semua. Amin.