SAUH BAGI JIWA
“Batas barat ialah Laut Besar dan pantainya. Itulah, ke segala penjuru, batas-batas daerah bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka” (Yosua 15:12)
“Batas barat ialah Laut Besar dan pantainya. Itulah, ke segala penjuru, batas-batas daerah bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka” (Yosua 15:12)
Mungkin kita pernah berpikir: untuk apakah sebuah batas dibuat, dan apakah fungsi dari sebuah batasan? Bayangkan jika sebuah negara tidak memiliki batas-batas teritorial yang jelas. Hal ini tentunya akan memicu terjadinya perselisihan antar negara yang bersebelahan. Untuk itulah batasan pun dibuat, dengan tujuan untuk menjaga kedaulatan negara tersebut. Jadi, ketika suatu daerah berada dalam batasan negara tersebut, maka daerah itu akan memiliki hak dan kewajiban yang berlaku di negara tempat dia berada.
Demikianlah dalam Yosua pasal ke 15 ini, Tuhan pun menetapkan batas-batas daerah Yehuda. Baik dari utara, selatan, timur, maupun barat, semuanya dibuat batasan yang jelas. Sebagai umat Tuhan, kita pun memiliki batasan-batasan yang jelas, seperti yang tertulis dalam Alkitab. Batasan ini menjadi patokan bagaimana kita bertindak dalam kehidupan kita. Batasan ini dibuat bukan untuk mengekang kita, tapi sebaliknya batasan ini dibuat demi kebaikan kita sendiri.
Misalnya ketika kita sedang emosi, Alkitab memberikan batasannya, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Batasan ini dibuat agar kita meredakan kemarahan kita sesegera mungkin sehingga kita tidak berbuat dosa. Bayangkan tanpa adanya batasan ini, kita akan membiarkan amarah kita semakin meluap bahkan sampai berminggu-minggu. Maka, kita pun akan dengan mudahnya jatuh ke dalam dosa.
Terkadang, kita dapat menganggap batasan-batasan ini sebagai belenggu, karena sebagai orang Kristen kita merasa tidak dapat melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang tidak percaya. Tetapi sebaliknya, seperti yang dikatakan Rasul Paulus, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Dengan menjaga diri dalam batasan-batasan yang dibuat oleh Allah, justru membuat kita menjadi orang yang merdeka, yang tidak terbelenggu oleh dosa.
Karena itu, hari ini, marilah kita berusaha untuk tetap hidup dalam batasan-batasan yang Allah berikan bagi kita. Jangan pernah keluar dari batasan-batasan ini. Maka Tuhan pun akan memelihara kita dengan berkat-berkat dari tanah yang berlimpah susu dan madunya. Haleluya!