SAUH BAGI JIWA
“maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu” (Wahyu 4:10)
“maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu” (Wahyu 4:10)
Ada sebuah ilustrasi mengenai seorang ibu yang didiagnosa mengidap penyakit Alzheimer. Sejak saat itu, anaknya sangat terpukul dan hatinya hancur menyaksikan ibunya yang selama ini hidup dengan penuh semangat, tetapi sekarang perlahan kehilangan kekuatannya. Setelah beberapa lama ibunya dirawat di rumah sakit, dia menuliskan sebuah surat. Isinya adalah ucapan terima kasihnya kepada ibunya dan bahwa dia telah belajar mengenai kasih sejati dari ibunya. Dari pengalaman ini, anak itu belajar bahwa menunjukkan kasih sejati tidak selalu mudah.
Kasih seorang ibu memang sangatlah besar kepada anaknya. Namun ada kasih yang lebih besar lagi, yaitu kasih sejati yang datang dari Kristus. Tuhan telah menyerahkan nyawa-Nya agar manusia terbebas dari belenggu dosa. Kita dibenarkan dalam karya penyelamatan dan anugerah kasih karunia-Nya. Atas kemurahan Tuhan, manusia diselamatkan dalam darah Yesus, yaitu melalui baptisan keselamatan. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan” (Mrk 16:16a). Maka dari itu, sudah selayaknya kita menyembah dan memuji Tuhan Yesus.
Nama Yesus harus ditinggikan dan diagungkan sebagai Tuhan, karena Dialah penyelamat umat manusia. Dalam nama Yesus, segala yang ada di langit, di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi bertekuk lutut.
Dalam Injil Yohanes, Yesus juga mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Yesus adalah Tuhan yang patut disembah oleh setiap makhluk. Umat Tuhan harus menyembah dan memuliakan Allah, karena kasih sejati yang Dia berikan kepada kita begitu besar melebihi kasih mana pun.
Marilah kita berpengharapan pada Tuhan. Harapan adalah penantian dengan penuh percaya atau keinginan. Dalam firman Tuhan, harapan itu nyata dan ada. Saat kita memohon, percaya, dan menantikan jawaban Tuhan, maka kita akan menemukan apa yang kita cari. Yesus adalah satu-satunya harapan, maka dari itu, percayalah akan janji-janji-Nya.
Hanya karena kemurahan Tuhanlah, kita bisa mempunyai pengharapan akan keselamatan yang telah dijanjikan-Nya. Kasih-Nya yang luar biasa terhadap manusia tak terhingga, kekal, dan abadi. Meskipun di dunia ini, kita hidup dengan penuh penderitaan, kita akan merasakan kedamaian jika kita mengingat kasih Tuhan. Maka dari itu, sembahlah Tuhan dan pujilah kasih-Nya yang luar biasa ini!