SAUH BAGI JIWA
“Sebab Allah berfirman: ‘Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.’ Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu“
“Sebab Allah berfirman: ‘Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.’ Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu“
Di dalam kehidupan kita sekarang ini, kita mengenal suatu budaya “akan.” Contohnya, “akan bangun ini,” “akan bangun itu,” “akan menyelesaikan ini dan itu,” “akan membuat ini dan itu.” Tapi pada kenyataannya, biasanya itu hanya sekadar “akan,” dan apabila dilaksanakan, biasanya akan dilakukan di menit-menit terakhir atau istilahnya saat last minute. Ketika sudah terdesak, baru rencana pekerjaan itu dikerjakan. Misalnya, perbaikan jalan akan dilakukan jika sudah ada korban. Mengapa tidak dari dulu jalan tersebut diperbaiki sebelum menelan korban jiwa?
Tidak hanya dalam hal duniawi, dalam hal rohani pun kita bisa menjumpai budaya ini. Ketika kita ditawari suatu tugas pelayanan di gereja, kita cenderung menolak dan berkata, “nanti saja.” “Nanti saja kalau sudah ada waktu, karena sekarang saya sibuk.” “Nanti saja kalau sudah ada umur atau sudah tua.” Atau ketika kita sadar bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan, tetapi kita menolak untuk bertobat sekarang dengan alasan, “Saya kan masih muda, sekarang adalah waktunya untuk menikmati hidup dan kesempatan untuk bertobat kelak masih ada. Orang jahat di sebelah Tuhan Yesus pun masih bisa bertobat dan diselamatkan di waktu-waktu terakhir.”
Namun yang menjadi pertanyaan untuk kita renungkan pada hari ini adalah, apakah kita tahu kapan waktu terakhir kita atau last minute kita? Apakah lima puluh tahun lagi, atau dua puluh tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi? Atau apakah jangan-jangan satu tahun lagi, atau minggu depan, besok, bahkan hari ini? Kita tidak pernah tahu kapan last minute kita. Bisa jadi kita sudah mendekati masa itu. Jangan sampai waktu terakhir kita sudah dekat dan kita masih belum ada persiapan untuk menghadapinya.
Yang bisa kita lakukan dari sekarang adalah berjaga-jaga dan berdoa. Kita introspeksi diri kita, apakah kita sudah seturut dengan jalan Tuhan atau belum. Selama kita masih ada waktu, itu berarti Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang. Sehingga ketika Tuhan memanggil kita nanti, kita sudah siap untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan di dunia ini.
Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati kita semua.