SAUH BAGI JIWA
“Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor“
“Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor“
Dalam bahasa Ibrani, Lembah Akhor memiliki arti lembah kesulitan. Karena namanya, sebagian besar orang kemungkinan besar akan menghindari lembah ini. Seperti halnya ketika kita mengetahui suatu jalan yang sulit dan rusak, kebanyakan orang tentu akan menghindari jalan itu karena diperlukan waktu yang lebih lama untuk menempuhnya.
Hidup manusia pada dasarnya penuh dengan kegelisahan. Di bawah matahari, pekerjaan yang dilakukan manusia di bawah matahari seperti beban berat yang ada di atas mereka, bagaikan menempuh lembah kesulitan. Kebanggaan hidup manusia adalah kesukaran dan penderitaan (Mzm 90:10). Karena itu, banyak orang yang berusia lanjut dan para senior kita suka menceritakan pengalaman-pengalaman mereka, terutama berbagai kesukaran hidup yang telah mereka lalui.
Penyebab manusia menghadapi lembah kesulitan adalah dosa. Akhan berdosa karena mengambil barang-barang jarahan yang dilarang Tuhan dan dia melanggar perintah Allah. Apa yang diperbuatnya berakibat sangat fatal bagi kehidupan umat Israel dan dirinya sendiri. Seperti Akhan, ada orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya. Banyak orang membiarkan matanya melihat barang-barang mewah dan mengingininya. Untuk memuaskan dirinya, ia menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang mewah dan menjalani kehidupan yang hedonis: bepergian ke seluruh penjuru dunia dan makan atau tinggal di tempat-tempat yang mewah hingga akhirnya terjerat hutang dan kesulitan untuk membayarnya. Bukankah tindakan demikian sama dengan menempatkan diri sendiri di dalam lembah kesulitan?
Pada hari ini apakah kita berada di dalam lembah kesulitan? Apakah kita tidak bisa keluar dari lembah kesulitan tersebut? Apakah ada dosa yang membuat Tuhan mengizinkan kita berada di dalam lembah kesulitan ini? Apa harus kita perbuat?
“Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan…” (Hos 2:14). Bagaimana janji firman Tuhan ini dapat terjadi? Jika kita mau mematikan dosa di dalam diri kita dengan sekuat tenaga, seperti melemparkan batu hingga dosa itu mati, kita akan keluar dari lembah kesulitan. Jika kita bisa melakukannya, Tuhan akan mengubah Lembah Akhor menjadi pintu pengharapan agar kita dapat bangkit dan melewati lembah kesulitan ini.
Tuhan memberkati. Amin.