SAUH BAGI JIWA
“Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut“
“Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut“
Rahab sesungguhnya bukanlah siapa-siapa. Bahkan, ia dapat digolongkan sebagai orang yang hina dilihat dari profesinya sebagai perempuan sundal. Namun di sisi lain, ada banyak hal yang menarik yang bisa kita pelajari dari Rahab ini, membuat namanya tidak hanya tercatat di dalam kitab Yosua saja, tapi juga di kitab-kitab lainnya. Injil Matius mencatatkan namanya dalam silsilah Tuhan Yesus. Kitab Ibrani dan Yakobus juga mencatatkan tentang iman dan perbuatan dari Rahab ini.
Ketika itu, bangsa Israel hendak merebut kota Yerikho. Dan mereka mengutus dua orang pengintai untuk mengamat-ngamati kota itu. Ketika diketahui bahwa mereka datang ke rumah Rahab, raja menyuruh Rahab menyerahkan mereka. Tetapi Rahab mengatakan bahwa mereka telah pergi, padahal Rahab menyembunyikan mereka di atas sotoh rumahnya.
Lalu pertanyaannya, mengapa Rahab, sebagai bangsa Yerikho, mau melindungi orang-orang Israel ini?
Yang pertama, hal ini bisa terjadi karena Rahab memahami bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, yang diberi kuasa untuk menduduki serta menguasai seluruh tanah perjanjian.
Yang kedua, Rahab mengerti dan memahami bahwa kuasa Allah bangsa Israel adalah di atas segala-galanya, Allah di Langit di atas serta Allah di Bumi di bawah, yang mampu mengeringkan laut Teberau dan memiliki kekuatan untuk mengalahkan Raja orang Amori, yakni kepada Sihin dan Og, yang telah ditumpas bangsa Israel.
Dari hal-hal inilah membuat iman Rahab bertumbuh dan mendukung perjuangan Bangsa Israel merebut tanah Kanaan. Setelah melindungi kedua pengintai yang diutus Yosua, Rahab pun tidak begitu saja melepaskan mereka namun mengadakan perjanjian dengan mereka, supaya Rahab beserta keluarganya bisa tetap hidup. Hal yang menarik untuk diperhatikan dan direnungkan: Rahab sebagai orang berdosa memiliki iman yang sangat baik. Ia tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, yakni membuat perjanjian sehingga dirinya saja yang selamat, tetapi ia juga membuat perjanjian untuk menyelamatkan seisi keluarganya.
Saudaraku, kita sebagai orang-orang yang percaya, bagaimanakah iman kita terhadap keselamatan keluarga kita? Marilah kita berkaca pada iman Rahab yang tidak mementingkan dirinya saja, tetapi juga sangat mencintai dan mementingkan kelurganya supaya mereka juga beroleh keselamatan. Kiranya Saudara juga memiliki semangat yang sama. Kita sama-sama berusaha supaya seluruh isi keluarga kita, mulai dari yang terdekat sampai keluarga yang jauh, semuanya bisa mengenal Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya. Dengan demikian seluruh keluarga kita bisa menerima anugerah keselamatan, sama seperti Rahab dan seisi keluarganya diselamatkan.
Tuhan Yesus memberkati.