SAUH BAGI JIWA
“Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu” (Mazmur 69:5)
“Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu” (Mazmur 69:5)
Di masa kecil, saya pernah diam-diam mencuri pena teman. Dengan cara dan perbuatan serapi mungkin, dan dalam keadaan sepi, saya mengambil penanya. Ketika hendak pulang sekolah, saya pikir saya sudah aman karena tidak ada yang mengetahui. Namun ternyata Tuhan mempunyai rencana lain. Tas saya yang ternyata belum saya kunci pun terjatuh dan seluruh isinya tercecer keluar. Maka ketahuan-lah bahwa saya mencuri pena teman saya.
Saudara, sehebat apa pun kita menyembunyikan kejahatan dan kebusukan, maka akan ketahuan juga. Apalagi, tidak ada yang tersembunyi dari mata Tuhan.
Seperti kisahnya Daud dan Batsyeba. Alkitab menyatakan bahwa saat Israel sedang berperang, Daud ada di istana dan baru bangun tidur siang. Saat itulah mata Daud melihat seorang perempuan dan dia menginginkannya. Ketika perempuan itu mengandung, Daud hendak lari dari tanggung jawab, bahkan melemparkan kesalahan itu dengan cara yang jahat. Saat itu Daud merasa sudah aman karena tidak ada yang mengetahui ataupun berani melaporkannya, karena Daud adalah raja.
Tetapi apa yang terjadi pada Daud? Datanglah Nabi Natan, yang memberikan suatu ilustrasi untuk Daud. Dengan gagahnya Daud berkata bahwa orang yang bersalah harus dihukum. Saat itulah Nabi Natan mengungkapkan siapa orang yang bersalah itu! “Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu. Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon” (2Sam 12:7-9). Daud pun segera mengakui kesalahannya dan memohon pengampunan Tuhan. Namun hukuman tetap harus ditanggung oleh Daud.
Saudara, kita bisa menyembunyikan dosa dan menutup rapat-rapat kesalahan kita dari orang lain, namun kita tidak akan pernah bisa menyembunyikan kesalahan kita di depan Tuhan. “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik” (Ams 15:3).