SAUH BAGI JIWA
“Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara.“
“Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara.“
Beberapa ayat Alkitab melukiskan tentang burung rajawali. Rajawali bersayap lebar, dapat terbang tinggi dan membuat sarang di tempat yang tinggi, bahkan bisa menampung dan mendukung anaknya diatas kepak sayapnya. Agur bin Yake dalam kitab Amsal menuliskan bahwa ada tiga hal yang mengherankannya, bahkan empat. Salah satunya adalah jalan rajawali di udara.
Mengapa jalan rajawali di udara mengherankan? Menurut para pengamat, burung rajawali terbang melayang dengan memanfaatkan arus udara di ketinggian, sehingga tidak mudah lelah. Burung rajawali juga terkenal dengan ketangguhannya menghadapi badai. Rajawali tidak menghindarinya, justru terbang menembus ke atas badai hingga mendapatkan arus udara yang tenang. Seperti yang terlukiskan dalam kitab Yesaya, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yes 40:31).
Ketika rasul Paulus dan Silas di Filipi, mereka bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung, dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan yang besar. Rasul Paulus merasa terganggu dengan petenung itu dan membuat roh itu keluar dari perempuan itu. Ketika tuan perempuan itu melihat bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. Pembesar kota menyuruh mnegoyakkan pakaian mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali di dera mereka dilemparkan ke dalam penjara. Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat Korintus, Paulus mengatakan bahwa ia didera di luar batas. Bukan hanya itu saja yang pernah dialaminya, ia juga lebih sering di dalam penjara, kerap kali dalam bahaya maut, dilempari dengan batu dan mengalami karam kapal sehingga terkatung-katung dalam laut.
Paulus telah melewati semua itu, seperti burung rajawali terbang menembus badai, sampai pada akhirnya Rasul Paulus mengatakan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2Tim 4:7). Dalam naungan sayap Tuhan, rasul Paulus mendapat kekuatan baru, tidak menjadi lesu dan lelah, tetap bertahan sampai akhir.
Hari ini kita melakukan perjalanan yang panjang di dunia, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, dan setiap orang mengalami kesenangan dan kesulitannya masing-masing. Namun seperti halnya jalan rajawali di udara, meskipun menembus badai, dia tetap bertahan hingga mendapatkan arus udara yang tenang. Burung rajawali terbang melayang dengan memanfaatkan arus udara di ketinggian sehingga tidak merasa lelah. Kita akan mengandalkan Tuhan ketika terbang tinggi, dan kita tidak akan merasa lelah melewati jalan kehidupan ini. Marilah kita semua yang menantikan kedatangan-Nya, melewati badai kehidupan ini dengan tetap tinggal tenang dan percaya, tetap mengandalkan kekuatan Tuhan. Barangsiapa yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat. Terpujilah nama Tuhan, haleluya, Amin.