SAUH BAGI JIWA
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Amsal 15:23)
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Amsal 15:23)
Asbun adalah akronim dari kata “asal bunyi” yang biasanya ditujukan kepada seseorang yang asal bicara tanpa mempertimbangkan fakta, kejelasan dan dampak yang ditimbulkan dari perkataan tersebut. Prinsipnya, yang penting komentar dulu atau jawab dulu, urusan benar dan tidak itu belakangan. Dalam media sosial saat ini, kita seringkali menemukan seseorang yang tanpa berpikir panjang langsung meluapkan emosi dan perkataannya, entah itu benar atau tidak, dan tidak memikirkan dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain. Karena “asal bunyi” saja, akhirnya mereka harus meminta maaf secara publik karena perkataan yang dilontarkan. Bahkan, tidak sedikit yang harus berhadapan dengan hukum akibat perkataan yang dilontarkan tersebut. Dengan demikian, “asbun” adalah sebutan yang tepat bagi seseorang yang tidak bisa menjaga perkataannya dan tidak tahu waktu yang tepat untuk mengutarakan sesuatu.
Amsal 15:23 memberi nasihat agar kita memperhatikan waktu yang tepat dalam berkata-kata. Bukanlah hal yang mudah untuk mengendalikan mulut kita ketika sudah terlanjur emosi dan marah. Rasanya mulut ini tidak dapat lagi menahan luapan emosi kemarahan kita. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa menahan diri dan mencari waktu yang tepat untuk mengutarakannya. Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran (Ams 10:19). Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yak 1:20). Seseorang yang berkata-kata dalam kemarahan akan cenderung melakukan pelanggaran dan kesalahan. Marilah jaga dan kendalikan mulut kita supaya jangan asal bunyi saja.
Jika pada hari ini kita suka meluapkan emosi dan kemarahan kita di media sosial, mari kita renungkan sejenak. Apakah media sosial merupakan tempat yang tepat untuk berkata-kata dan meluapkan emosi kita? Saat kita merasa sesak karena emosi kita, satu-satunya tempat yang tepat untuk meluapkan kesesakan hati dan mencurahkan isi hati kita adalah kepada Tuhan. Mazmur Daud juga mengingatkan agar kita masuk ke dalam kamar, berdiam diri dan berkata-kata dalam hati. Kita bisa mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan; biarlah hanya diri sendiri dan Tuhan saja yang mengetahui segalanya.