SAUH BAGI JIWA
“Kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau” (Amsal 2:11)
“Kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau” (Amsal 2:11)
Suatu kali, seorang pemuda yang rajin beribadah dan aktif dalam pelayanan menyampaikan kesaksiannya. Ia terlahir dalam keluarga dengan tingkat ekonomi yang pas-pasan. Jangankan menempuh pendidikan tinggi, untuk makan sehari-hari saja perlu perjuangan. Suatu hari papanya memberikan nasihat bahwa jika pemuda ini ingin menjadi orang yang berhasil, salah satu caranya adalah membaca kitab Amsal. Akhirnya, pemuda ini membaca kitab Amsal dan melakukan apa yang dibacanya itu. Ia kemudian menjadi pemuda yang memiliki masa depan yang penuh harapan, diterima di universitas terkenal dan tetap aktif di dalam kegiatan rohani.
Kesaksian tadi menunjukkan bagaimana orang yang mencintai firman Tuhan dapat mengubah hidupnya. Kitab Amsal adalah tulisan yang berisi petunjuk tentang kebijaksanaan dan kepandaian. Tentu saja hikmat Allah ada di dalam tulisan tersebut. Dalam Alkitab terjemahan bahasa lain, kepandaian berarti pengertian. Bagaimana kebijaksanaan dapat memelihara dan kepandaian atau pengertian dapat menjaga kita? Ketika seseorang memperhatikan firman Tuhan, ada dua hal yang terlepas. Pertama, “…supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat”, yaitu jalan di mana orang mengucapkan tipu muslihat, yang jalannya berliku-liku dan sesat perilakunya (Ams 2:12). Kedua, “…supaya engkau terlepas dari perempuan jalang”, yaitu perempuan yang licin perkataannya, yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya (Ams 2:16). Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan (Mzm 119:9).
Hikmat dan pengertian yang berasal dari Allah tentu berbeda dengan hikmat dan pengertian dari dunia. Dunia bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Nilai dan prinsip dunia dapat berubah seiring berkembangnya zaman, sedangkan hikmat dan pengertian dari Allah adalah firman Allah yang tidak pernah berubah dan tetap selamanya. Meraih keberhasilan hidup yang sebenarnya adalah memiliki hikmat dan pengertian yang bersumber dari firman Allah. Ketika Raja Salomo menaati firman Allah, hikmat dan pengertian ada padanya dan Tuhan membuat kehidupannya berhasil. Sebaliknya, ketika Raja Salomo mencondongkan hatinya kepada perempuan-perempuan asing dan ilah-ilah lain, kerajaannya tidak kokoh dan keberhasilan berubah menjadi kehancuran.
“Bila tersingkap firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” (Mzm 119:130). Tuhan menyertai kita.