SAUH BAGI JIWA
“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.” (2 Timotius 2:5-6)
“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.” (2 Timotius 2:5-6)
Dalam pelayanan kepada Tuhan, selain diibaratkan sebagai seorang prajurit, Rasul Paulus juga menggambarkan pekerja Tuhan ibarat seorang olahragawan dan petani. Sebagai seorang olahragawan yang mengikuti sebuah pertandingan, dia harus bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga tersebut. Hal ini sangat penting. Seorang pemain basket harus betul-betul mengetahui peraturan olahraga basket. Jika tidak mengikuti peraturan, dia bisa didiskualifikasi dan tentunya tidak bisa memenangkan pertandingan. Hal ini juga berlaku bagi kita yang sedang berlomba untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Kita harus bertanding sesuai dengan aturan, yaitu sepenuhnya taat kepada Allah.
Tuhan hanya memberikan satu peraturan kepada Adam dan Hawa, yaitu tidak memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat. Namun, mereka melanggarnya. Karena mereka tidak taat, mereka didiskualifikasi. Jika kita telah memberikan hidup ini untuk Tuhan dan telah bekerja keras bagi Tuhan, kita harus tetap hidup dalam iman dan berbuat sesuai kehendak Tuhan. Jika kita didiskualifikasi, apa artinya semua kerja keras kita bagi Tuhan?
Melayani Tuhan adalah sebuah berkat. Namun, kita harus berdoa agar Tuhan memimpin kita untuk bisa mengendalikan diri dan menjadi taat. Sebelum menjadi umat Tuhan, mungkin kita menghabiskan banyak waktu untuk bermain atau menonton acara di televisi. Setelah menjadi umat Tuhan, kita harus mengendalikan diri dari hal-hal itu. Jika kita tidak dapat mengendalikan diri dan menggunakan waktu kita hanya untuk hal-hal duniawi tersebut, kita tidak punya waktu untuk melayani Tuhan dengan baik. Bukan berarti tidak boleh, tetapi kita harus mengendalikan diri agar kehidupan rohani kita bisa tetap sehat. Perihal mengatur waktu ini penting terutama bagi orang-orang muda yang memiliki banyak kegiatan setiap hari.
Sebagai olahragawan rohani yang baik, kita harus taat pada firman Tuhan dan memiliki pengendalian diri. Seperti yang dikatakan Paulus, “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (1Kor 9:25). Kita bertanding untuk mendapatkan mahkota abadi yang tak ternilai harganya.
Selain sosok olahragawan, ada juga sosok petani. Seorang petani harus bekerja keras untuk memperoleh hasil panen yang berlimpah. Adanya motivasi pada diri sang petani bahwa ia akan menikmati hasil usahanya itu dapat memacu dirinya untuk bekerja keras. Jika bergiat mengabarkan Injil, kita akan memperoleh sukacita yang berlimpah.
Dalam peristiwa air menjadi anggur dalam kitab Yohanes 2:9, para pelayan taat pada perkataan Tuhan Yesus sehingga mereka melihat mukjizat yang terjadi. Jika kita taat pada perkataan Tuhan dan melakukan yang terbaik dalam pelayanan, kita akan melihat karya Tuhan.
Banyak di antara kita sangat sibuk dengan pekerjaan dan studi sehingga mengabaikan pekerjaan Tuhan. Kita harus berusaha sebaik mungkin agar dapat memperoleh harta di surga, sama seperti Paulus yang telah mengakhiri pertandingan dengan baik.
Kita harus setia seperti prajurit, taat seperti olahragawan dan bekerja keras seperti petani. Apa yang kita lakukan dalam pelayanan semata-mata karena kita mengasihi Tuhan Yesus. Untuk itu, mahkota sudah tersedia bagi kita.