SAUH BAGI JIWA
“Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya”—Yohanes 18:2
“Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya”—Yohanes 18:2
Alkitab menjelaskan bahwa Yudas Iskariot, murid yang kemudian mengkhianati Yesus, tahu tempat Yesus biasa berkumpul bersama murid-murid-Nya, yaitu taman Getsemani—tempat yang lebih dikenal dengan sebutan taman doa. Sebab disanalah Tuhan Yesus pernah berdoa (Mat 26:36) sebelum Ia ditangkap untuk kemudian diadili dan disalibkan. Sebagai seorang murid Yesus, Yudas Iskariot tahu tempat itu, tempat Yesus berdoa, tetapi apakah Yudas sering menggunakan tempat tersebut untuk berdoa?
“Doa adalah nafas hidup orang Kristen.” Begitulah kira-kira pedoman hidup yang sering kita dengar dalam nasehat ataupun khotbah. Namun, pada kenyataannya, berapa banyak di antara kita yang justru menganggap pedoman tersebut bagaikan formalitas belaka? Sekedar mengetahui atau sungguh-sungguh melakukan, kedua hal tersebut jika diterapkan akan memberikan hasil yang berbeda. Demikianlah halnya dalam kehidupan pribadi Yudas Iskariot—antara sekedar mengetahui atau mempraktekkan doa dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum Yudas Iskariot terpilih menjadi salah satu rasul, Tuhan Yesus pergi ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah perihal pemilihan tersebut. Akhirnya, di antara murid-murid-Nya, Yesus hanya memanggil dan memilih dua-belas orang saja untuk menjadi rasul—salah satunya Yudas Iskariot.
Bahkan penulis kitab Markus menambahkan, setelah Tuhan Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia; maka diutuslah mereka untuk memberitakan Injil dan diberilah mereka kuasa untuk mengusir setan (Mrk 3:13-15). Kedua belas orang, telah diberi kuasa oleh Tuhan Yesus sendiri untuk mengusir setan—termasuk Yudas Iskariot. Lalu bagaimana mungkin Yudas bisa “kerasukan Iblis” seperti yang tercantum di Injil Yohanes? Mengapa Yudas tidak menggunakan kuasa yang telah diberikan Tuhan untuk mengusir setan dalam dirinya? Apakah yang telah terjadi pada diri Yudas saat itu?
Satu hal yang perlu kita perhatikan bahwa Tuhan Yesus pernah menasehati murid-murid yang menemani-Nya di Getsemani untuk berjaga-jaga dan berdoa, agar mereka jangan jatuh ke dalam pencobaan—sebab roh memang penurut tetapi daging lemah (Mrk 14:38). Artinya, ketika kita lengah dalam berjaga-jaga dan kendur dalam doa, kelemahan dalam daging kitalah yang berkuasa sehingga dengan mudah kita akan jatuh ke dalam pencobaan.
Meskipun Yudas telah terpilih menjadi salah satu rasul dan telah diberikan kuasa untuk mengusir setan, dalam perjalanan hidupnya Yudas ternyata lengah dalam hal berjaga-jaga dan berdoa. Yudas tahu persis betapa pentingnya kedua hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari Yesus dan murid-murid, akan tetapi ia justru lalai untuk melakukannya secara rutin.