SAUH BAGI JIWA
“Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya”—Mazmur 67:2
“Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya”—Mazmur 67:2
Karena berkat Tuhan, umat Israel dapat menikmati tuaian: “Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.” Melalui mazmur ini, kita dapat melihat kerendahan hati pemazmur. Dia mengakui hasil panen sebagai kasih karunia Tuhan bagi mereka, bukan karena hasil kerja keras mereka sendiri. “Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah-payah tidak akan menambahinya.” (Ams 10:22)
Menyadari bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat dan keberhasilan, pemazmur mengajak umat untuk berdoa. Mereka memohon agar Tuhan senantiasa mengasihani dan memberkati mereka, dan berharap agar terang Tuhan selalu menyinari dan memimpin agar perjalanan hidup mereka berhasil. Setelah memohon berkat bagi diri sendiri, mereka juga berdoa agar semua bangsa dapat mengenal Tuhan dan memperoleh berkat keselamatan. Dengan demikian bukan hanya mereka yang bersyukur atas berkat Tuhan, tetapi bangsa-bangsa lain di seluruh dunia juga bisa merasakannya dan bersyukur.
Hal ini merupakan teladan yang sangat baik bagi kita. Sebagai umat Tuhan, tentu kita menikmati berkat yang melimpah dari Tuhan. Dia telah mencukupi segala kebutuhan kita dan memberikan kesempatan untuk menikmati hasil jerih payah kita. Hal yang paling utama adalah Dia memberikan keselamatan dan pengharapan hidup kekal kepada kita. Sungguh suatu berkat yang tak ternilai!
Semua berkat yang kita terima seharusnya jangan hanya disimpan untuk diri kita sendiri. Kita harus membagi berkat itu kepada sesama. Kita dapat membantu mereka yang sedang mengalami kesusahan, memperhatikan mereka yang lemah dan menghadapi masalah dengan memberikan nasihat dan penghiburan. Namun, berkat terbesar yang harus kita bagikan adalah kabar baik tentang Yesus kepada mereka yang belum mengenal-Nya. Berkat-berkat yang Tuhan berikan, baik jasmani maupun rohani, dapat kita bagikan kepada banyak orang sehingga mereka pun dapat merasakan berkat-Nya, mengucap syukur dan memuliakan nama-Nya.
Kita dapat menjadi kesaksian bagi orang-orang di dunia dengan menjadi berkat bagi mereka. Bukan saja berkat-berkat duniawi yang bersifat fana, tetapi juga berkat rohani, seperti kabar keselamatan, iman, hikmat, dan Roh Kudus. Mereka dapat mendengar dan mengenal Tuhan melalui kesaksian iman kita. Dengan melakukan hal itu, kita menggenapi amanat agung untuk memberitakan Injil dan memuridkan segala bangsa.
Marilah kita berdoa bersama-sama dengan sehati agar hidup kita dapat menjadi kesaksian dan saluran berkat bagi sesama manusia, terutama kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus (1Yoh 4:11).