SAUH BAGI JIWA
“Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka”
“Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka”
Bagi orang-orang Kristen, tentu menjadi suatu kesempatan yang berharga ketika bisa berjumpa secara langsung dengan Tuhan Yesus, Sang Juruselamat kita. Melihat secara langsung seperti apa wajah-Nya, kemudian berhadapan muka dengan muka sambil bercakap-cakap dengan-Nya, seperti yang dialami Musa. Tentu itu akan menjadi sebuah perjumpaan yang sangat berharga dan tak terlupakan bagi kita.
Namun perjumpaan penduduk kota di Gadara dengan Yesus tidaklah demikian. Sekalipun Tuhan Yesus telah datang dan menyembuhkan dua orang kerasukan setan yang selama ini meresahkan penduduk kota Gadara, namun ternyata kehadiran Yesus tidaklah diharapkan di dalam kota itu. Malahan seluruh penduduk kota bersepakat mendesak Yesus meninggalkan kota mereka. Benar-benar berbeda dengan kota-kota lain yang pernah didatangi oleh Yesus, di mana banyak orang mengharapkan kedatangan-Nya agar bisa mendapatkan pertolongan dan kesembuhan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ternyata, di balik kesembuhan dua orang yang kerasukan setan itu, ada harga mahal yang harus dikorbankan oleh penduduk Gadara. Kurang lebih dua ribu ekor babi mati demi dua orang yang kerasukan tersebut bisa sembuh . Jika dikalkulasikan, tentu dua ribu ekor babi menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit. Membuat seluruh penduduk kota ketakutan bahwa Yesus akan menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi jika terus berada di kota Gadara.
Mengetahui bahwa kedua orang yang kerasukan setan tadi menimbulkan kegaduhan dan keresahan bagi penduduk kota Gadara, bukankah seharusnya kesembuhan mereka membawa kebahagiaan bagi penduduk Gadara? Walaupun memang ada kerugian materi yang ditimbulkan, bukankah seharusnya melalui peristiwa ini dapat membuat mereka melihat siapakah Tuhan Yesus dan justru berterima kasih kepada-Nya?
Memang ada banyak hal yang harus kita korbankan untuk bisa membuat seseorang bertobat dan berjumpa dengan Yesus: waktu, tenaga, pikiran, perasaan, materi, dan lain sebagainya. Namun nilainya tentu saja tidak akan seberapa jika dibandingkan dengan keselamatan jiwa seseorang. Seperti Tuhan Yesus pernah mengatakan, “… akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat…” (Luk 15:7).
Hari ini, jika kita diperhadapkan pada situasi seperti yang dialami penduduk Kota Gadara, yang harus memilih antara kerugian materi atau keselamatan jiwa seseorang, biarlah kita boleh berkorban demi seseorang bisa diselamatkan. Satu hal yang perlu kita yakini dan tanamkan dalam hati, bahwa pengorbanan dan jerih payah kita di dalam pekerjaan Tuhan tidaklah sia-sia (1 Kor 15:58). Haleluya!