SAUH BAGI JIWA
Benteng adalah tempat atau bangunan yang dibangun untuk bertahan dari serangan musuh. Sebagai umat percaya, Tuhan adalah tempat perlindungan dan benteng hidup kita. Dalam peperangan, peranan benteng sangatlah penting. Jika benteng sebuah kota itu kuat, maka musuh tidak mudah menyerang dan masuk. Dengan demikian penduduk yang ada di dalamnya akan aman dan terlindungi. Tetapi jika benteng itu tidak kuat, musuh dapat dengan mudah meruntuhkan dan menguasai kota tersebut.
Ketika bani Moab dan Amon sepakat untuk berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim, Yosafat menjadi takut. Dia mengetahui bahwa dirinya tidak akan mampu menghadapi laskar yang demikian besar. Keputusannya untuk mencari Tuhan dan melakukan doa puasa adalah tepat. Yosafat mengetahui bahwa Tuhan adalah kota benteng dan tempat perlindungannya sehingga dia segera mencari Tuhan ketika menghadapi masalah yang besar itu. Di dalam
Tuhan adalah benteng perlindungan kita yang kuat. Dengan memiliki Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai tempat perlindungan dan benteng kita, apakah yang perlu kita kuatirkan? Kita akan senantiasa aman dalam perlindungan-Nya. Hal yang perlu kita lakukan ketika keadaan tidak berjalan seperti yang kita harapkan, saat kita berduka atau menghadapi masalah yang besar, datanglah kepada-Nya. Kita harus mengingatkan diri kita bahwa Tuhan senantiasa mengawasi dan memperhatikan kita. Dia mengetahui dengan persis berapa besar kekuatan kita. Tuhan telah berjanji bahwa Ia tidak akan memberikan pencobaan yang melampaui kekuatan kita. Bahkan, Dia juga menjanjikan jalan keluar atas setiap permasalahan kita.
Apapun yang terjadi, janganlah cepat menjadi panik, takut atau kuatir. Percayalah kepada Tuhan, maka kita akan melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang besar. Tetaplah tenang dan bersabarlah sampai kita melihat tangan Tuhan yang membawa kemenangan. Percayalah pada janji penyertaan dan kesetiaan-Nya. Percayalah bahwa Dia tidak akan pernah mengecewakan kita. Sedahsyat apapun ombak dan angin yang menerpa kehidupan kita, semua itu akan berlalu. Ketika kita menyadari bahwa hidup kita ada di bawah kendali Tuhan, kita akan merasa aman. Selama kita berpegang erat kepada-Nya, kita pasti akan selamat.
Masalahnya, kita seringkali meragukan kuasa Tuhan. Karena itu, kita terpeleset dan jatuh secara rohani sama seperti yang dialami oleh Rasul Petrus ketika Tuhan Yesus menyuruhnya berjalan di atas air. Ketika ia mulai bimbang dan memandang ombak yang menerjang, ia mulai tenggelam. Janganlah terpaku pada masalah yang kita hadapi, tetapi arahkanlah pandangan kita kepada Tuhan. Niscaya kita akan dapat memenangkan setiap peperangan rohani.