SAUH BAGI JIWA
“Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka” Matius 7:28-29
“Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka” Matius 7:28-29
Apa yang bisa membuat Anda takjub? Ketika seseorang berjalan tanpa pengaman di atas seutas tali yang dibentangkan di antara dua bukit yang sangat tinggi? Atau melihat seorang anak berusia 3 tahun yang dapat memainkan lagu Für Elise karya Beethoven pada sebuah piano? Atau ketika memandang keindahan alam yang begitu memukau buatan sang Pencipta kita?
Pada zaman Tuhan Yesus, orang banyak takjub ketika mendengar pengajaran Tuhan Yesus. Apa yang istimewa sehingga pengajaran-Nya begitu menakjubkan? Alkitab menuliskan, “sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” (Mat. 7:29)
Walaupun para ahli Taurat begitu memahami Hukum Taurat, ditambah mereka juga memiliki kedudukan sosial yang tinggi di dalam masyarakat, tetapi ternyata bukan hal itu yang dapat membuat seseorang takjub ketika mendengarkan Firman Tuhan. Artinya, sebanyak apapun pengetahuan Alkitab dan setinggi apapun jabatan kudus yang dimiliki seseorang bukanlah kunci utama untuk bisa menyampaikan Firman Tuhan dengan penuh kuasa.
Jadi apa kuncinya?
Lukas menuliskan, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk. 4:18-19)
Ternyata kuasa Roh Kuduslah yang membuat Tuhan Yesus dapat mengajar sebagai orang berkuasa. Demikianlah ketika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, bahkan ketika jemaat biasa sekalipun yang menyampaikan Firman Tuhan, mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dapat menjadi takjub oleh pengajaran yang disampaikannya.
Petrus, seorang yang tidak mengenyam pendidikan yang tinggi, namun setelah menerima Roh Kudus dan berbicara, banyak orang menjadi sangat terharu dan tiga ribu jiwa menerima perkataannya itu dan memberi diri dibaptis.
Hari ini, apapun pelayanan yang kita lakukan, baik sebagai guru agama, pengkhotbah, pemimpin pujian, tim pembesukan, tim penginjilan, atau apapun juga, kita perlu memohon penyertaan Roh Kudus sehingga pelayanan kita dapat memiliki kuasa. Karena itu, yang paling penting di dalam setiap pelayanan adalah doa. Semakin banyak kita berdoa, maka kuasa Tuhan akan semakin bekerja. Biarlah kuasa Roh Kudus menyertai pelayanan kita, dan orang-orang pun dapat menjadi takjub lalu memuliakan Allah. Haleluya!