SAUH BAGI JIWA
“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Matius 6:12
“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Matius 6:12
Setiap orang tentunya pernah berbuat salah. Entah kesalahan yang kecil ataupun kesalahan yang besar. Entah disengaja maupun tidak disengaja. Karena itulah, di dalam doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk memohon pengampunan dari Allah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Namun, untuk bisa menerima pengampunan dari Allah ini, kita juga perlu mengampuni orang-orang yang bersalah terhadap kita.
Sesungguhnya, kita semua adalah orang-orang berdosa yang patut menerima hukuman maut. Namun karena begitu besarnya kasih Allah, maka segala pelanggaran dan dosa kita pun diampuni oleh-Nya ketika kita menjadi percaya dan dibaptis. Setelah dibaptis, tentunya kita akan berusaha sebaik-baiknya untuk hidup tanpa noda di hadapan Tuhan. Namun sebagai manusia yang lemah, kita masih dapat berbuat kesalahan-kesalahan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam perkataan, kita mungkin kurang jujur, sembarangan berbicara, ataupun membuat orang lain sakit hati. Dalam pikiran, kita mungkin berpikir yang kotor dan yang tidak sepatutnya. Dalam perbuatan, kita mungkin berbuat curang, kurang sabar, ataupun sembrono dalam bertindak. Untuk itulah, setiap hari kita perlu berdoa mohon pengampunan dari Tuhan. Maka seperti yang dikatakan Yohanes, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1Yoh. 1:9)
Tetapi, “jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Mrk. 11:26) Agar kesalahan-kesalahan kita bisa diampuni oleh Tuhan, kita juga harus mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Memang tidak mudah untuk bisa mengampuni kesalahan orang lain, apalagi jika orang tersebut melakukan kesalahan yang sangat besar kepada kita. Membuat kita sangat sakit hati dan rasanya masih begitu kesal setiap kali kita mengingat perbuatannya. Tetapi, walaupun sulit, kita tidak memiliki pilihan lain selain mengampuninya. Sebab, apabila tidak, maka Tuhan pun tidak akan mengampuni kesalahan kita.
Tuhan Yesus pernah menceritakan sebuah perumpamaan. Ada seorang yang berhutang sangat banyak, sepuluh ribu talenta. Orang itu tidak mampu membayarnya. Akhirnya tuannya berbelas kasih dan menghapuskan seluruh hutangnya. Namun, hamba tersebut memiliki seorang yang berhutang seratus dinar kepadanya. Namun hamba tersebut menuntut agar hutangnya harus segera dibayarkan. Jika tidak, maka akan dimasukkan ke dalam penjara. Sungguh, orang yang tidak tahu berterima kasih. Dia tidak ingat akan hutangnya yang sangat banyak yang telah dihapuskan oleh tuannya. Demikianlah selayaknya kita mengampuni kesalahan orang lain, karena semua dosa kita pun telah diampuni oleh Tuhan.
Tuhan Yesus telah memberikan teladan yang sangat indah. Meski telah disakiti, dihina, difitnah, dicambuk, diludahi, dan disalibkan, Tuhan Yesus tetap dapat berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34). Hari ini, marilah kita meneladani Tuhan Yesus untuk bisa mengampuni orang lain. Sebesar apapun kesalahannya, kita mau mengampuninya. Karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengampuni segala dosa kita. Mohon Tuhan membantu kita.
Haleluya!