SAUH BAGI JIWA
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
Karena berdoa, Daniel difitnah dan dimasukkan ke dalam gua singa. Karena tidak mau menyembah patung, ketiga temannya juga harus menghadapi dapur perapian yang bernyala-nyala. Karena menyampaikan kebenaran, Stefanus dilempari dengan batu. Demi memberitakan Injil, Paulus juga harus mengalami banyak sekali penderitaan:
“.. sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.. “ (2Kor. 11:23-27). Demikianlah orang-orang percaya mengalami berbagai penderitaan karena kebenaran.
Kalau demikian, bukankah sepertinya lebih enak menjadi orang yang tidak percaya dibanding menjadi Kristen? Rasanya begitu sulitnya menjadi orang Kristen. Banyak kesusahan dan penderitaan yang menanti kita. Banyak hal yang tidak bisa kita lakukan demi kebenaran, demi menjaga kekudusan, dan demi mentaati perintah Tuhan.
Ketika orang lain bisa melakukan kecurangan dalam bisnisnya dan meraih banyak keuntungan, kita harus jujur dan rasanya begitu sulit mendapatkan keuntungan. Ketika orang lain bisa berkata kotor, melakukan pergaulan bebas, mabuk-mabukan, melihat konten terlarang, kawin cerai, dan lain sebagainya, kita tidak bisa melakukan semuanya itu.
Namun, jika kita merenungkannya lebih dalam lagi, kita akan menyadari ternyata keputusan kita menjadi Kristen adalah yang terbaik. Karena penderitaan yang kita alami di dunia sangatlah singkat dan tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan kekal dalam Kerajaan Surga. Seperti dikatakan rasul Paulus, “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” (2 Kor. 4:17)
Hari ini, biarlah kita boleh terus bertekun dan sabar menderita di dalam jalan kebenaran sembari mengingat akan sukacita dan pengharapan kekal yang tidak ternilai dalam Kerajaan Surga, . Tetaplah setia dan bertahan pada iman kita sampai pada akhirnya. Dan di akhir kehidupan kita, upah yang besar di dalam Kerajaan Surga sudah menanti kita. Haleluya!