SAUH BAGI JIWA
“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah” (Matius 5: 27)
“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah” (Matius 5: 27)
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan. Lalu Tuhan melihat bahwa manusia itu tidak baik seorang diri saja. Maka dari itu, Tuhan menciptakan seorang penolong yang sepadan dengannya. Tuhan membuatnya tertidur nyenyak, lalu mengambil salah satu rusuknya, dan dibangun-Nyalah seorang perempuan. Kemudian Tuhan berfirman, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Kej. 2:24)
Sejak semula, Tuhan telah menetapkan manusia untuk memiliki pasangannya masing-masing dan melahirkan keturunan ilahi. Tetapi hati manusia cenderung mengikuti keinginan hatinya dan melakukan perzinahan. Belum resmi menjadi pasangan suami istri namun sudah melakukan hubungan intim. Atau, setelah menjadi pasangan suami isteri, melihat perempuan lain, lalu menceraikan isterinya. Hal yang dibenci oleh Allah ini bahkan sudah menjadi hal yang lazim di dalam masyarakat modern saat ini. Walau hal ini adalah dosa di hadapan Tuhan, namun banyak orang sudah menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.
Perintah Tuhan tetap untuk selama-lamanya, “Jangan Berzinah!” Bahkan, Tuhan Yesus menambahkan, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Mat. 5:28). Tentunya perintah ini diberikan Tuhan Yesus adalah untuk kebaikan kita sendiri. Apabila kita dapat menjaga pikiran kita tetap kudus di hadapan Tuhan, maka kita tidak akan mudah tergoda dan melakukan perzinahan. Inilah yang dilakukan oleh Ayub, “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?” (Ay. 31:1) sehingga Ayub dapat menjaga pikiran dan hatinya tetap bersih di hadapan Tuhan.
Paulus, kepada jemaat di Korintus, mengingatkan akan hukuman yang akan diterima oleh para pezinah, “…Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1 Kor. 6:9-10)
Tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga !
Karena itu hari ini, jangan sampai kita sebagai anak-anak Allah melakukan perbuatan yang dibenci oleh Tuhan ini. Biarlah kita boleh menjaga pakaian kita tetap bersih. Menjaga pikiran kita tetap kudus di hadapan Tuhan. Dengan demikian, maka kita pun akan dilayakkan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Haleluya!