SAUH BAGI JIWA
“Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN!” (Yehezkiel 16:35)
“Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN!” (Yehezkiel 16:35)
Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah. Allah telah memimpin mereka keluar dari tanah perbudakan, tanah Mesir, menuju ke tanah Kanaan. Tetapi, bangsa Israel begitu mudahnya melupakan Allah dan berpaling dari Dia.
Tuhan berfirman kepada Nabi Hosea agar ia mengawini seorang perempuan sundal dan memperanakkan anak-anak sundal. Tuhan memerintahkan hal ini karena pada saat itu, bangsa Israel berbuat sundal secara luar biasa. Saat isteri Nabi Hosea bersundal dan berzinah dengan laki-laki lain, Tuhan memerintahkan agar ia menerima perempuan itu kembali.
Tuhan mengasihi bangsa Israel, sekalipun mereka bersundal dengan allah lain dan mulut mereka mengucapkan nama allah lain seperti yang tertulis dalam Hosea 3:1: “Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”” Bangsa Israel telah melakukan persundalan rohani bagaikan seorang perempuan sundal yang telah dinikahi tetapi tetap berzinah dengan laki-laki lain.
Pada hari ini, baik disadari atau tidak, kita mungkin telah atau sedang melakukan perzinahan rohani di hadapan Tuhan. Dengan kenyamanan hidup yang kita rasakan, tanpa sadar kita seringkali menomorsatukan kenikmatan hidup tersebut, bahkan memberhalakannya. Kita memberhalakan pekerjaan, uang, pasangan hidup, maupun anak-anak kita. Dengan alasan sibuk, tidak ada waktu, kita mengabaikan Tuhan. Kita memprioritaskan semua itu dan memberikan Tuhan tempat di urutan ke sekian.
Secara perlahan-lahan, kita pun mulai undur dari Tuhan. Kita mulai jarang berdoa, membaca firman bahkan mengikuti kebaktian. Sampai akhirnya, kita tidak lagi melakukan semuanya itu. Kita terlena dengan berbagai kenyamanan hidup yang ada di hadapan kita. Tuhan bukanlah lagi menjadi yang nomor satu di dalam hati dan pikiran kita.
Persundalan rohani yang kita lakukan tentu menyakiti hati Tuhan. Dalam pasal 2:4-8, Nabi Hosea menuliskan kekecewaan Tuhan kepada bangsa Israel, “Tentang anak-anaknya, Aku tidak menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal…Sebab ibu mereka telah menjadi sundal…Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka…Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak…Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku…”
Tuhan menantikan kita berbalik dari persundalan dan perzinahan rohani yang kita lakukan, baik disadari maupun tidak. Kembalilah ke Yerusalem; kembalilah kepada Tuhan agar kita senantiasa dapat menyenangkan hati Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Tuhan ingin agar kita berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya, terutama menjaga kekudusan hati kita karena Ia adalah kudus.
Jika kita melanggar perintah Tuhan, kita pasti akan dihukum. Tuhan berfirman, “Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamu pun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.” (Ul. 8:19-20)