SAUH BAGI JIWA
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Menunggu bukanlah hal yang mudah. Ketika kita sedang berada di supermarket dan ingin membayar apa yang kita beli, kita umumnya mencari kasir dengan antrian yang lebih pendek. Juga saat kita melihat toko atau kasir dengan antrian yang panjang, niat untuk membeli barang di tempat tersebut berkurang. Bukankah begitu? Menunggu memang melelahkan, terutama ketika kita sedang menanti-nantikan hal yang kita inginkan.
Alkitab menceritakan bagaimana Daud diurapi menjadi raja saat ia masih sangat muda. Setelah itu, Daud menang melawan Goliat, tentara orang Filistin yang memiliki perawakan tinggi dan besar, serta sangat mahir dalam peperangan. Saul pun menjadi iri hati terhadap Daud karena nyanyian perempuan-perempuan Israel yang berbunyi “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Sejak saat itulah, Saul menjadi dengki kepada Daud. Saul mencoba untuk membunuh Daud dengan menaruhnya di barisan paling depan saat berperang, namun usahanya selalu saja gagal karena Tuhan menyertai Daud, dan orang Israel pun juga semakin mengasihi Daud.
Saul pun terus berusaha untuk membunuh Daud, ia melemparkan tombak ke arah Daud ketika Daud sedang bermain kecapi, tetapi Daud mengelak sehingga tombak itu menancap ke dinding. Daud akhirnya melarikan diri ke beberapa tempat, termasuk ke daerah-daerah orang Filistin karena Saul menyuruh pengawal-pengawalnya untuk mencari Daud di seluruh daerah di Israel. Ketika berada di Gat, ia dikenali oleh raja kota itu sehingga ia harus pura-pura menjadi orang gila. Selama pelarian itu, Daud mempunyai kesempatan dua kali untuk membunuh Saul, tetapi Daud tidak melakukannya.
Dari kisah Daud, kita dapat melihat bahwa Daud diurapi saat masih muda. Namun, ada selang waktu yang sangat panjang sebelum ia akhirnya diangkat menjadi raja. Daud harus lari ke berbagai kota, termasuk ke daerah orang Filistin. Ia juga selama bertahun-tahun dikejar oleh Saul dan pengawal-pengawalnya. Setelah proses yang begitu panjang, Daud dapat terus mempertahankan imannya sampai akhirnya ia menjadi raja.
Demikian halnya dengan kehidupan kita sekarang. Ketika kita berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan dan ternyata doa kita belum dijawab, sering kali iman kita menjadi lemah. Kita menjadi kecewa dan tidak mau lagi berdoa. Tetapi, mungkin saat itu bukanlah waktunya Tuhan atau Tuhan memiliki rancangan yang lain, yang lebih baik daripada apa yang kita pikirkan. Maka dari itu, ketika kita sedang berdoa menantikan suatu hal yang kita harapkan, tetaplah percaya bahwa Tuhan Yesus akan memberikannya ketika waktunya tiba; dan jika tidak, tetaplah bersandar bahwa Tuhan memiliki rancangan lain yang lebih baik.