SAUH BAGI JIWA
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” (Yohanes 21:7a)
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” (Yohanes 21:7a)
Ketika Yesus ditangkap, semua murid-Nya meninggalkan Dia dan melarikan diri. Iman mereka tergoncang, termasuk murid yang dikasihi Yesus. Saat melihat guru yang sangat dikasihi tergantung di atas kayu salib, keraguan muncul di dalam hatinya. Murid itu mungkin bertanya-tanya: Apakah Yesus benar-benar Sang Mesias yang mereka nanti-nantikan? Jika Yesus sungguh Anak Allah, mengapa sekarang Ia mati tergantung di atas kayu salib?
Namun, keraguannya mulai sirna ketika melihat kain kafan yang tergeletak di tanah dan kain peluh yang sudah tergulung di dalam kubur Yesus. Ia percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Imannya pun semakin dikuatkan saat menyaksikan Yesus menampakkan diri kepadanya dan teman-temannya. Mereka sekarang mengerti tentang apa yang dinubuatkan dalam Kitab Suci mengenai Yesus.
Pada hari itu, murid-murid sudah sepanjang malam berlayar dan belum mendapatkan seekor ikan pun. Namun ketika hari mulai siang, seseorang di pantai menyuruh mereka untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Mereka melakukannya. Ketika ia dan teman-temannya tidak dapat lagi menarik jala tersebut karena banyaknya ikan, ia segera berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan!” Baginya, tak ada seorang pun yang berkuasa seperti itu selain Yesus, Tuhannya!
Bagi Yohanes, Yesus adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Maut telah dikalahkan-Nya. Segala sesuatu di alam semesta ini tunduk pada perintah-Nya. Tidak ada kuasa lain yang mampu melampaui kuasa-Nya. Sampai akhir hidupnya, Yohanes tetap berpegang teguh pada imannya kepada Yesus. Ia sungguh percaya bahwa Yesuslah Tuhan.
Saudaraku, siapakah Yesus bagi kita? Apakah kita sudah sungguh-sungguh mengakui Dia sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dalam kehidupan kita? Jika saat jatuh sakit kita lebih mengandalkan ilmu pengobatan modern atau khasiat benda tertentu daripada berdoa memohon kuasa penyembuhan-Nya, kita sebetulnya telah menganggap kuasa Tuhan yang mengendalikan seluruh alam semesta ini tidak cukup besar untuk menyembuhkan penyakit kita. Saat kita menghadapi sebuah permasalahan dan sibuk untuk mencari jalan keluar dan pertolongan dari orang lain daripada berlutut di hadapan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, kita sudah meragukan kuasa Tuhan yang dapat memberikan begitu banyak ikan kepada murid-murid-Nya. Jika kita merasa putus asa saat berusaha melawan keinginan daging dan memutuskan untuk menyerah kepada dosa, jangan-jangan kita sebenarnya sudah mulai melupakan bahwa Tuhan Yesus sanggup mengalahkan maut. Kuasa-Nya memampukan kita untuk hidup menuruti keinginan Roh.
Saudaraku, percayakah kita bahwa kuasa Yesus melampaui segala sesuatu yang kita hadapi? Sudahkah kita menyatakan iman di dalam setiap tindakan kita? Yesus Kristus adalah Tuhan yang Mahakuasa. Jika kita percaya, kita akan merasakan betapa besar kuasa-Nya dalam kehidupan kita.
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2:10-11)