SAUH BAGI JIWA
“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Mat. 5:5)
“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Mat. 5:5)
Ini adalah perkataan ketiga dari delapan kebahagiaan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus, ketika Ia sedang berkhotbah di atas bukit. Sifat lemah lembut ini dalam Alkitab versi Bahasa Inggris NASB diterjemahkan sebagai gentle, yang memiliki arti tenang, tidak mudah menjadi marah, penuh toleransi, dan ramah. Kelemahlembutan inilah yang diucapkan Paulus kepada jemaat di Galatia sebagai salah satu bagian dari buah Roh. Dan sifat lemah lembut inilah yang dimiliki oleh Tuhan Yesus (Mat. 11:29).
Ketika dihina, difitnah, dipukul, diludahi, Tuhan Yesus dapat tetap tenang menghadapinya. Tidak mudah menjadi marah dan lepas kendali. Ketika murid-murid mengecewakan-Nya: Yudas menjual-Nya, Petrus menyangkal-Nya, dan murid-murid yang lain meninggalkan-Nya, Tuhan Yesus tidak menjadi jengkel dan dengan penuh toleransi dapat menerima kelemahan mereka. Ketika Tomas meragukan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus tidak mempersalahkan ataupun kesal atas ketidakpercayaannya, melainkan dengan ramah berbicara kepadanya dan menguatkan kembali kepercayaannya.
Masalah ataupun tekanan yang terjadi dalam kehidupan kita, terkadang dapat membuat kita menjadi mudah emosi. Namun orang yang lemah lembut tetap dapat dengan tenang menghadapinya, tidak pernah mengeluh, menerima semua yang terjadi dengan penuh rasa syukur, sertalambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah.Sebab, amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yak. 1:19)
Ketika seseorang menyinggung ataupun melukai kita dengan perkataannya, mudah sekali bagi kita untuk tersulut dan menjadi marah. Namun orang yang lemah lembut tidak mudah menjadi sakit hati oleh perbuatan orang-orang yang memperlakukan kita dengan tidak baik. Tidak ingin membalas dendam. Penuh toleransi. Tidak mudah menjadi jengkel, melainkan dapat menguasai dirinya dengan baik. Yang terucap dari bibirnya adalah perkataan yang penuh kasih (Kol. 4:6). Tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar dengan nada yang menjengkelkan, melainkan dengan sopan dan ramah berbicara kepada mereka yang berbuat jahat kepadanya.
Biarlah hari ini, kita boleh terus belajar dari Tuhan Yesus untuk menjadi orang yang lemah lembut. Dengan demikian, kita boleh mendapatkan janji Tuhan bahwa orang yang lemah lembut akan memiliki bumi. Seperti yang dikatakan pemazmur “Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.“ (Mzm. 37:9). Mendapat warisan dalam tanah perjanjian surgawi adalah harapan bagi kita semua. Karena itu, hendaklah kita semua selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. (Ef. 4:2)