SAUH BAGI JIWA
“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” (1Yohanes 5:21)
“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” (1Yohanes 5:21)
Secara kasat mata, berhala adalah patung atau benda yang disembah. Bangsa Israel pernah membuat anak lembu emas, memandangnya sebagai allah dan menyembahnya.
“Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.” (Im. 26:1) Ini adalah perintah Allah terhadap umat-Nya. Tetapi bangsa Israel bebal dan tegar tengkuk. Allah telah melarang mereka untuk menyembah patung – bahkan harus memusnahkannya. Tetapi apa yang mereka perbuat? Mereka bukan hanya menyembah, melainkan juga membuatnya. Tentu saja perbuatan mereka ini membangkitkan murka Allah, sehingga Allah menghukum dengan tidak membiarkan mereka masuk ke tanah Kanaan.
Hal-hal duniawi seperti uang, harta, karir, hobi, dan teknologi bisa menjadi berhala modern. Pada dasarnya, hal-hal tersebut penting untuk menunjang kelangsungan hidup kita. Namun, jika kita tidak menempatkan semua itu pada porsi yang tepat, kita bisa menjadikannya sebagai berhala. Itu terjadi ketika kita menganggap semua itu lebih utama daripada Tuhan, sehingga kita menggunakan sebagian besar, atau bahkan seluruh waktu kita, dan mencondongkan hati kita kepadanya.
Uang bisa memberikan banyak hal kepada manusia. Kita melihat bagaimana orang-orang kaya sangat dihormati, memiliki kekuasaan, dan bisa mendapatkan berbagai kemudahan. Tidak heran, banyak orang berusaha mengumpulkan uang sebanyak mungkin dalam hidupnya. Selain itu, saat ini ada banyak sekali hiburan yang bisa kita lihat dan nikmati, mulai dari yang gratis sampai berbayar. Contohnya: acara di televisi yang sangat menarik dan membuat kita menonton televisi hampir selama 24 jam. Kita juga bisa mendapatkan berbagai jenis hiburan dari perangkat smartphone yang ada di genggaman kita. Teknologi memang memberikan banyak kemudahan bagi kita, namun kita harus waspada. Jangan sampai kita menjadi ketagihan dan membuat kita merasa tidak bisa hidup tanpa hal-hal tersebut, sehingga, banyak waktu yang kita habiskan untuk mengkonsumsi semuanya itu. Jangan biarkan semuanya itu menjadi berhala bagi kita.
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menasehati mereka, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!” (1 Kor. 10:14)
Tuhan mengasihi kita dengan setia. Dia telah mengorbankan nyawa-Nya demi menebus kita. Janganlah mendukakan hati Tuhan dengan melakukan perbuatan yang tidak disukai-Nya. Menyembah berhala berarti kita tidak mengindahkan dan menghormati Dia. Dialah satu-satunya yang harus menjadi prioritas dalam hidup kita. Waspadalah terhadap berhala-berhala modern. Jika tidak demikian, kita dapat masuk ke dalam jerat si jahat. Iblis bisa membuat kita asyik dengan semua itu sampai tidak menyadari bahwa kita telah menyimpang dan menjauh dari Tuhan. Proses itu seringkali terjadi pelan-pelan tanpa kita sadari. Saat kita sadar, kita ternyata telah sangat jauh dari Tuhan, sehingga sulit untuk berbalik. Inilah siasat Iblis untuk menjerat manusia di akhir zaman ini.
“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” (Gal. 3:3) Hendaknya perkataan ini senantiasa kita ingat dan renungkan seumur hidup kita agar tidak jatuh ke dalam pencobaan.