SAUH BAGI JIWA
“Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Matius 4:8-9)
“Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Matius 4:8-9)
Dalam pencobaan yang ketiga, Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi untuk memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan segala kemegahannya. Bukan sekedar dengan kata-kata, Iblis menggunakan daya tarik visual dunia yang sangat memikat untuk menggoda Yesus. Dan semuanya itu akan diberikan Iblis kepada-Nya jika Yesus sujud menyembah kepadanya.
Daya tarik dunia inilah yang juga ditawarkan Iblis kepada kita, anak-anak Allah. Kita bisa mendapatkan seluruh dunia ini beserta segala kenikmatannya, jika kita sujud menyembah kepada si iblis.
Sebagai manusia, sepertinya wajar jika kita memiliki keinginan untuk menjadi orang yang sukses di dalam dunia. Memiliki jabatan yang tinggi, menjadi orang yang populer sehingga dikenal oleh orang banyak, atau memiliki penghasilan yang besar sehingga bisa membeli apa pun yang kita inginkan. Namun pertanyaannya, apakah kita bersedia meninggalkan Tuhan demi mendapatkan semuanya ini?
Bukan berarti orang Kristen tidak boleh memiliki kekayaan atau jabatan yang tinggi. Tetapi kalau demi mendapatkan semuanya itu kita menjauh dari Tuhan, terus bekerja sampai tidak ada waktu untuk berdoa, terus mencari uang sampai melupakan ibadah di hari Sabat, maka secara tidak sadar, kita telah jatuh ke dalam jerat si iblis.
Menghadapi godaan dunia ini, Tuhan Yesus berkata, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”. Di ayat lain, Tuhan Yesus pernah mengatakan, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat. 6:24). Artinya, kita tidak bisa secara bersamaan menyembah Tuhan dan juga menyembah Mamon, yang melambangkan kekayaan duniawi. Kita hanya bisa memilih salah satu.
Biarlah pilihan kita adalah mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat. 6:33). Bukan sebaliknya! Dengan mengutamakan Allah dan menjadikan Dia sebagai pusat kehidupan kita, maka Tuhan pun akan menambahkan semuanya itu dan mencukupkan segala kebutuhan kita.
Hari ini, biarlah kita boleh meneladani Tuhan Yesus untuk bisa melawan daya tarik dunia ini dan segala kenikmatannya yang bisa menjauhkan diri kita dari Allah, dan menyembah hanya kepada Allah saja. Haleluya!