SAUH BAGI JIWA
“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” (Mazmur 18:7)
“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” (Mazmur 18:7)
Ketika Hizkia menerima surat ancaman dari Sanherib, ia segera pergi ke hadapan Tuhan. Hizkia berdoa, “Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.” (2Raj. 19:16) Dia percaya bahwa Allah berbeda dengan allah-allah bangsa-bangsa yang telah dikalahkan oleh Sanherib. Para allah mereka hanyalah buatan tangan manusia, dari kayu dan batu, sehingga bisa dibinasakan, sedangkan Allahnya adalah Allah yang hidup. Ia yakin bahwa Allah dapat menyelamatkannya dari tangan raja Asyur.
Karena permohonannya yang tulus dan karena imannya, Allah mengabulkan doanya. “Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.” (2Raj. 19:32-33) Bukan hanya itu, Allah juga mengutus malaikat-Nya pada malam itu untuk membunuh tentara Asyur. Demikianlah Allah melindungi Yerusalem dan meluputkannya dari tangan Sanherib. Selanjutnya, Allah juga memelihara dan mencukupi kebutuhan Hizkia dan rakyatnya.
Demikian pula halnya dengan kita. Kita harus meneladani pemazmur dan Raja Hizkia. Ketika menghadapi masalah, kita seharusnya datang kepada Tuhan. Kita menceritakan semua masalah dan kesusahan kita kepada-Nya. Daripada berusaha mengatasi masalah dengan kekuatan sendiri, lebih baik kita memohon pertolongan Tuhan. Kekuatan dan kemampuan kita terbatas; banyak hal yang tidak bisa kita atasi. Kita memerlukan seorang penolong yang kuat, yaitu Tuhan Yesus. Tuhan akan mendengar doa jika kita memohon dengan sungguh-sungguh dan dengan ketulusan hati. “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mzm. 46:1)
Ketika kita memohon kepada Tuhan, kita harus beriman kepada-Nya. Kita percaya bahwa Dia adalah Allah Yang Mahakuasa. Apa pun masalah kita, Dia pasti sanggup menolong dan memberikan jalan keluar yang baik bagi kita. Efesus 3:20 berkata, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Allah bukan hanya sanggup menolong kita, bahkan Dia juga akan melakukan jauh lebih banyak dari yang dapat kita pikirkan atau doakan. Sama seperti yang telah Dia lakukan kepada Hizkia. Hizkia memohon Allah meluputkannya dari tangan Sanherib, tetapi Allah tidak hanya menghalau Asyur, melainkan juga memelihara umat-Nya.
Itulah berkat yang akan kita terima jika mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Jadi, marilah kita bawa semua permasalahan dan kesesakan kita kepada-Nya. Dialah satu-satunya Penolong yang dapat kita andalkan.