SAUH BAGI JIWA
“Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.” (Matius 2:9)
“Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.” (Matius 2:9)
Bacaan : Mat 2:9-10
Mendengar kabar kelahiran Yesus, orang-orang majus dari Timur datang ke Yerusalem. Orang-orang Majus ini dikenal sebagai orang-orang bijak, yang mengetahui apabila sebuah peristiwa penting terjadi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepandaian dalam ilmu perbintangan. Berdasarkan bintang yang mereka lihat di Timur, mereka datang ke Yerusalem untuk menyembah raja orang Yahudi yang baru dilahirkan, yakni Tuhan Yesus.
Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur telah mendahului mereka. Mereka terus berjalan mengikuti bintang tersebut, sampai akhirnya bintang tersebut berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Dan akhirnya, mereka sangat bersukacita karena dapat bertemu dengan Tuhan Yesus. Lalu mereka sujud menyembah-Nya dan memberikan persembahan dari harta benda yang mereka bawa.
Kalau kita renungkan, mengapa orang-orang Majus ini mau datang dari tempat yang jauh, menempuh perjalanan yang begitu panjang, demi menemukan Anak itu dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya?
Satu hal, Alkitab mengatakan sangat bersukacitalah mereka ketika melihat bintang itu. Dapat menemukan Tuhan Yesus menjadi hal yang paling indah dalam kehidupan mereka.
Hari ini, menapaki perjalanan di dunia, apa yang kita cari? Banyak orang berusaha mengejar kesuksesan, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, meraih jabatan setinggi-tingginya demi memperoleh hidup yang nyaman di dunia ini. Namun, sebagai anak-anak Allah, apakah kita juga akan mengejar hal-hal seperti ini?
Seperti orang-orang Majus yang mencari Yesus dengan mengikuti bimbingan bintang di Timur, hingga mereka tiba di tempat di mana Anak itu berada, demikian pula kita pada hari ini hendaknya mengikuti bimbingan firman Tuhan, untuk dapat mendekat kepada Tuhan Yesus. Firman Tuhan adalah seperti pelita yang menerangi kegelapan, sehingga kita dapat berjalan di jalan yang benar dan tidak tersesat. Melalui firman Tuhan inilah, kita dapat semakin mengenal akan kehendak-Nya, dan semakin diteguhkan dari hari ke hari.
Seperti yang dikatakan Petrus, “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”
Seperti orang Majus yang terus berjalan mengikuti bintang di Timur dan sangat bersukacita ketika menemukan Anak itu, hari ini kita pun mau terus berjalan mengikuti firman Tuhan, sampai akhir hidup kita, dan kita akan benar-benar bersukacita, ketika kita dapat bertemu dengan sang Juruselamat kita, Tuhan Yesus, di dalam Kerajaan-Nya yang kekal.