SAUH BAGI JIWA
“Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu”
“Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu”
Dalam kitab Mazmur pasal yang ke-90, Musa juga pernah berdoa agar kiranya kemurahan Tuhan dicurahkan atasnya. Pada hari ini, mengapa kita perlu memohon kemurahan Tuhan dicurahkan ke atas kita?
Sebab “semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya,” demikianlah cuplikan nasehat dalam surat
Jika kita bercermin pada nasehat rasul Petrus, sesungguhnya hidup kita bagaikan bunga rumput. Di padang, rumput yang hijau dan bunga rumput yang bermekaran begitu menarik dan segar. Namun, setelah melewati beberapa waktu lamanya, rumput hijau pun dapat kering dan bunga rumput pun berguguran.
Pada saat kita bertambah dewasa, kemudian menjadi tua; ketika kita bercermin, apakah yang kita lihat dari pantulan cermin? Tentu diri kita sendiri. Tetapi, apa sesungguhnya nilai dan harga dari kehidupan yang telah kita jalani selama itu? Hal apa sajakah yang sudah kita capai dan selesaikan untuk Tuhan?
Video-video di media sosial sering menampilkan bagaimana para pengkhotbah menyampaikan bahwa sebagai anak Tuhan, kita akan diberkati dengan kelimpahan dan kemakmuran—memiliki mobil bagus dan rumah mewah. Namun, firman Tuhan tidak mengajarkan hal demikian.
Tuhan Yesus pernah berfirman, “Carilah dahulu Kerajaan Surga.” Kerajaan-Nya tidak terlihat, tetapi kekal adanya. Jika kita mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Pengajaran tersebut memberitahukan kepada kita bahwa saat kita mendahulukan Kerajaan dan kebenaran Tuhan, tentunya Tuhan akan selalu memelihara dan mencukupi kebutuhan kita—bukan keinginan ataupun hawa nafsu kita. Namun, proses mendahulukan kebenaran tetap berlangsung dan tetap menjadi yang terutama.
Mengapa kebenaran perlu didahulukan? Sebab kebenaran merupakan langkah utama untuk memperoleh keselamatan. Tetapi di dalam mendahulukan kebenaran, diperlukan proses dari pengalaman hidup.
Penulis Injil Matius menegaskan, “Carilah dahulu.” Dari sini ada dua hal penting. Pertama, kita perlu untuk “mencari.” Selama ini dalam menjalani hidup, apakah yang kita cari? Sudahkah kita mencari Kerajaan dan kebenaran Tuhan? Kedua, kita perlu “mendahulukan.” Mendahulukan adalah menempatkan prioritas lebih utama dibanding yang lain. Selama kita menjalani hidup, apakah kita sudah memprioritaskan perbuatan mencari kebenaran Tuhan dan menjalankan kehendak-Nya?
Rasul Petrus dalam nasehatnya memperingatkan kepada kita bahwa rumput dan bunga rumput dapat menjadi kering dan gugur—tidak kekal. Tetapi firman Tuhan justru tetap untuk selama-lamanya. Inilah hal kekal yang perlu kita dahulukan untuk mencarinya dalam kehidupan kita. Sebab, melalui firman Tuhan-lah, kita dapat melihat dan merasakan kemurahan Tuhan atas hidup kita. Inilah tujuan dari iman kepercayaan yang selama ini kita yakini.