SAUH BAGI JIWA
“Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.”
“Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.”
Belum lama setelah Paulus dan Silas tiba di Filipi, mereka ditangkap atas tuduhan karena telah membuat kekacauan di sana dengan mengajarkan hal-hal yang berbeda dengan kebiasaan orang-orang Romawi. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam penjara yang paling tengah dan dibelenggu. Ketika mereka sedang berada di dalam penjara, terjadi suatu peristiwa yang luar biasa. Mereka sedang menyanyikan puji-pujian kepada Allah ketika terjadi gempa bumi yang hebat, yang menggoyahkan sendi-sendi penjara sehingga semua pintu penjara terbuka dan belenggu mereka terlepas. Melihat kejadian itu, kepala penjara tersungkur gemetar di hadapan Paulus dan Silas. Dia merasa sangat ketakutan dan juga takjub melihat apa yang baru saja terjadi itu. Dia melihat sendiri kebesaran Allah dan juga menyadari bahwa dia telah memperlakukan kedua hamba Allah itu dengan buruk. Maka dia berlutut karena merasa bersalah dan juga ingin memperoleh keselamatan yang selama ini mungkin telah didengarnya dari pemberitaan Paulus dan Silas kepada orang banyak. Setelah menerima pemberitaan firman Tuhan, seketika itu juga dia dan keluarganya menerima Tuhan dan memberi diri untuk dibaptis. Di sini kita melihat jawaban dari kepala penjara terhadap firman Tuhan. Setelah mendengar firman, dia segera menerima. Dia tidak menunda-nunda, melainkan segera memberi diri untuk dibaptis. Dengan demikian dia dan keluarganya memperoleh anugerah keselamatan.
Bandingkan dengan jawaban Feliks ketika mendengar pemberitaan firman Tuhan:
Berhubung ada komplotan orang-orang Yahudi yang ingin menjebak Paulus, maka dia dibawa ke hadapan wali negeri Feliks di Kaisarea untuk diadili. Sesungguhnya Feliks cukup tertarik dengan ajaran tentang Kekristenan karena dia pernah mendengarnya. Dia ingin tahu lebih banyak tentang itu, sehingga dia memanggil Paulus secara pribadi agar dia dapat mendengar penjelasan lebih lanjut tentang iman Paulus terhadap Yesus. Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri, dan penghakiman, Feliks menjadi takut dan tidak ingin mendengarnya lagi. Dengan berbuat demikian, dia telah membuang kesempatan yang telah diberikan kepadanya. Dia mengeraskan hati dan tidak mau bertobat.
Sesungguhnya firman diberitakan kepada kita agar kita dapat memperoleh keselamatan. Melalui pendengaran akan firman Tuhan, diharapkan seseorang dapat menjadi percaya kepada Yesus, kemudian bertobat dan memberi diri dibaptis, sama seperti yang dilakukan oleh kepala penjara Filipi. Namun, pemberitaan itu tidak akan menjadi berguna jika tidak ditanggapi secara benar, seperti yang dilakukan oleh wali negeri Feliks. Alasan mendasar yang menyebabkan kita tidak menanggapi firman secara benar adalah karena ketidakpercayaan kita. Tanpa iman, firman tidak akan bertumbuh, sehingga menjadi tidak berguna.
Sesungguhnya, jika kita tidak menanggapi firman secara benar, kitalah yang rugi karena kita telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh anugerah keselamatan. Oleh karena itu, jika kita mendengar pemberitaan firman, janganlah mengeraskan hati. Ada simpatisan yang senang datang ke gereja, senang mendengarkan firman, dan senang berkumpul dengan saudara-saudari seiman, namun menolak untuk dibaptis dengan berbagai alasan. Kami berharap mereka dapat segera menerima Yesus, jangan menunda-nunda. Pergunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari. Keputusan yang kita ambil hari ini akan menentukan masa depan kekal kita.