SAUH BAGI JIWA
“TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” (Ams. 16:4)
“TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” (Ams. 16:4)
Kita umumnya menganggap orang fasik tidak ada gunanya. Tetapi bagi Allah, orang jahat pun sama seperti orang baik, berguna untuk tujuan masing-masing. Bahkan kegunaannya bisa besar.
Orang jahat sering menciptakan kesengsaraan buat orang benar. Allah menggunakan kesengsaraan yang mereka ciptakan untuk memurnikan orang benar agar belajar mencari Allah. Tatkala orang benar tidak ada jalan keluar sewaktu berada di dalam kesusahan, dia akan berseru kepada Allah memohon pertolongan-Nya. Walaupun sangat menderita, namun rohaninya justru bertumbuh oleh penganiayaan orang jahat itu; dia menjadi semakin giat melayani Tuhan dan semakin mengasihi Tuhan.
Haman adalah seorang jahat. Tetapi Allah menggunakan hari celaka yang dia tetapkan untuk mendesak agar orang Yahudi berpuasa berdoa mencari Allah. Melalui krisis bahaya kebinasaan bangsa Yahudi oleh kelicikan Haman, bangsa Yahudi dapat mengalami besarnya keselamatan dari Allah.
Orang Israel di zaman hakim-hakim selalu melakukan apa yang jahat di mata Allah, sehingga Allah memakai bangsa asing untuk memukul dan menindas mereka. Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan bangsa asing selama beberapa tahun, membuat mereka sangat menderita. Lalu mereka berpaling kepada Allah memohon penyelamatan Allah, barulah Allah membangkitkan hakim untuk memimpin mereka terlepas dari tangan bangsa asing. Jadi bangsa asing yang menyembah berhala yang adalah orang-orang jahat, tetapi juga adalah alat Allah untuk membuat hari-hari sengsara, agar orang Israel dapat kembali percaya kepada Allah.
Hari ini di dalam rumah Allah ada gandum juga ada lalang, selalu ada saja orang yang membuat onar menimbulkan perselisihan dan melukai jemaat di dalam gereja. Mereka berbuat jahat sesukanya, merasa Allah tidak menghalangi mereka. Tetapi sesungguhnya Allah menggunakan mereka sebagai orang jahat untuk menguji orang benar sehingga orang benar semakin sempurna.
Kiranya kita masih terbilang sebagai orang benar di mata Allah, jangan sampai Allah memandang kita sebagai orang jahat yang dibiarkan-Nya untuk menyengsarakan orang benar demi kemajuan rohani orang benar. Lebih celaka lagi bila kita tidak menyadarinya, dan merasa Allah tidak melihat kejahatan kita. Sesungguhnya orang jahat hanyalah alat Allah, akhirnya pasti ada pembalasan dan dihukum Allah.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm. 8:28). Orang jahat berbuat kejahatan dan membuat orang menderita, adalah satu bentuk dari ‘Allah turut bekerja dalam segala sesuatu’. Orang benar menderita sementara saja, tetapi Allah akan mendatangkan kebaikan bagi orang benar, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.