SAUH BAGI JIWA
“Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.” (Mzm. 95:2)
“Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.” (Mzm. 95:2)
Apakah hati Anda dipenuhi perasaan dendam, benci? Apakah Anda mengeluhkan semua hal dan semua orang, tidak dapat bersyukur barang sepatah kata pun? Apakah cuaca di dalam hati Anda selalu mendung, merasa tidak senang akan setiap hal yang terjadi, sehingga tidak mampu bersyukur? Apakah jiwa Anda laksana gunung yang siap meletus, selalu bergoncang dan tidak ada sedikit pun saat tenang? Apakah Anda selalu berpikiran negatif selalu melihat sisi buruk, dan sinar matahari tidak pernah menembus hati Anda?
Apabila Anda sedang menghadapi keadaan seperti ini, maukah Anda menerima resep rohani untuk membantu Anda kembali ke dalam oase permai yang damai sejahtera dan bersukacita? Resepnya sederhana saja, yaitu setiap malam sebelum tidur, tuliskanlah hal-hal yang sepatutnya Anda syukuri di selembar kertas, dan persembahkanlah kepada Allah. Lambat laun tapi pasti, Anda akan melihat sifat dan sikap hidup Anda berubah.
Bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan adalah obat yang dapat menyembuhkan jiwa yang sedih dan gelap. Seperti wewangian semerbak pepohonan di hutan, dan cahaya surya yang menghangatkan bumi, rasa syukur mengandung kekuatan yang mampu menolak tipu daya Iblis, memberikan pengharapan yang menyembuhkan, dan menjadi penggerak untuk melakukan perubahan. Orang yang bersyukur tidak akan memberikan kesempatan bagi Iblis untuk menyerang dan masuk. Apabila Anda selalu bersyukur, segala yang Anda lihat menjadi indah, segala yang Anda dengar menjadi merdu, segala yang Anda rasakan menjadi baik. Dengan begitu, tidak ada tempat di mana Anda tenggelam dalam perasaan amarah, geram, pahit, iri hati, dan tidak puas.
Ada sahabat yang mengatakan: pohon mawar janganlah hanya bersyukur kepada Allah akan kecantikan bunganya, tetapi juga patut bersyukur akan duri pada dirinya. Ya, benar. Apabila pohon mawar tidak berduri, ia tidak dapat menghalangi tangan jahil yang ingin memetik bunganya. Duri seolah-olah adalah kutukan, namun sesungguhnya itu adalah berkat kasih Allah Bapa.
Jadi marilah bersyukur ketika kita sehat, tetapi juga ketika kita sakit. Bersyukurlah sewaktu damai sejahtera, tetapi juga bila dalam kesusahan. Bersyukur bila semua usaha lancar, tetapi juga tatkala keadaan melawan harapan. Bersyukur bila berhasil, tetapi juga bersyukur sewaktu gagal. Kaya ataupun miskin, bersyukurlah. Santai atau sibuk, bersyukurlah. Allah mengambulkan doa kita atau tidak, bersyukurlah. Dalam segala hal, dalam segala keadaan, apabila kita selalu bersyukur kepada Allah, maka Iblis tidak dapat memukul kita.
Ada jemaat yang menceritakan, kalau saja ia sedari dulu memahami manfaat bersyukur, ia tidak akan mengalami demikian banyak kegagalan dan kehilangan. Kita pun sepatutnya selalu bersyukur kepada Tuhan, karena ini sangat berguna bagi kesehatan rohani kita. Sungguh! Bila Anda selalu bersyukur, segala perkara yang susah akan menjadi mudah!