SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 10 Feb 2021
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1Kor. 10:13)
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1Kor. 10:13)
Seorang pelatih yang baik selalu berusaha agar muridnya bisa melakukan terobosan untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Allah kita adalah pelatih terbaik di seluruh dunia. Dia tahu batasan kekuatan kita; berapa kilogram yang dapat kita angkat. Dia tahu jangkauan lari kita; berapa kilometer yang dapat kita tempuh. Dia mengerti bagaimana kita perlu mengatur nafas, makanan, istirahat, dan kebiasaan, agar kita siap menerima tantangan yang lebih besar!
Setiap pengujian yang menanti kita adalah teknik latihan yang Allah siapkan untuk kita. Asalkan kita percaya penuh kepada Pelatih paling hebat ini, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Dia, maka kita pasti berhasil menjadi laskar Kristus yang siap berperang melawan Iblis penguasa udara yang jahat itu.
Allah bukanlah bapa yang gemar menyiksa kita, karena kita adalah anak-anak-Nya yang Dia tebus dengan harga yang mahal. Dia selalu menyayangi kita; Dia tidak menguji kita untuk menghancurkan kita. Pemurnian yang Dia rancangkan kepada kita adalah latihan yang paling berguna. Dia mengerti ukuran yang paling pas buat kita, Dia mengerti batas kemampuan kita, semua cobaan yang kita hadapi semua sudah ditimbang dan tidak akan melampaui batas kekuatan kita.
Allah itu setia, Dia tidak akan membiarkan pencobaan-pencobaan yang melampaui kekuatan kita menimpa kita. Hendaklah kita percaya kepada kesetiaan Allah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Dia. Apabila Allah mengamati kita benar-benar tidak mampu mengatasi pencobaan itu, Dia pasti membantu kita keluar dari pada cobaan itu. Dia mungkin mengirim seseorang datang menolong kita, atau membuka jalan baru agar kita dapat melewatinya. Bagaimana pun, Allah akan membantu kita menyelesaikan pelajaran kita.
Musa pernah berkata kepada Yosua: “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” (Ul. 31:8). Demikian juga Tuhan Yesus berfirman kepada murid-murid-Nya: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.” (Yoh. 14:18) Sekiranya kita bisa selalu ingat akan janji dan jaminan Allah, kita jangan lagi kuatir kita tidak mampu mengatasi pencobaan itu!
Burung elang yang melanglang buana di langit biru tidak pernah kuatir sewaktu melewati gunung tinggi. Ikan paus yang mengarungi lautan tidak pernah ragu melewati air yang dalam dan bergelora. Kita adalah manusia ciptaan Allah yang paling mulia dan dilengkapi dengan roh dari-Nya, bukankah kita jauh lebih berharga dari binatang-binatang itu? Bukankah seharusnya kita lebih mengerti untuk bersandar kepada Allah? Karena itu marilah kita dengan berani menghadapi semua ujian yang Allah tambahkan kepada hidup kita!