SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 05 Dec 2020
“Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.” (Yes. 49:11)
“Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.” (Yes. 49:11)
Allah sering menguji kita dengan gunung tinggi berupa gocohan penyakit, penganiayaan iman, orang-orang yang ketus, tekanan hidup, jerih lelah pekerjaan, kesulitan ekonomi, dan sebagainya. Kita berharap Allah cepat-cepat meratakan gunung-gunung tinggi kesusahan itu, agar hidup kita bisa lebih mudah lebih nyaman. Gunung tinggi bisa menghalangi jarak pandang, melemahkan tekad, merintangi kemajuan, menghancurkan pengharapan. Tetapi tahukah kita? Justru gunung-gunung kesusahan itu adalah alat paling baik yang menjadikan kita kuat dan giat.
Banyak orang begitu melihat kesusahan, segera dia balik badan dan lari, namun kesusahan justru adalah kesempatan dan jalan terbaik untuk berjumpa dengan Allah. Karena hidup nyaman dan santai tidak akan membawa kita ke puncak rohani. Sesungguhnya kesusahan mengandung kekuatan yang besar dan kemuliaan yang tidak terduga, dan penderitaan akan membawa orang bertumbuh dalam iman rohani. Hal ini adalah rahasia yang tidak akan dipahami oleh mereka yang belum pernah menderita. Apalagi Allah mempunyai jadwal-Nya sendiri; bila waktunya sudah tiba, Dia akan membuat segala gunung menjadi jalan, jalan raya yang Ia ratakan.
Seorang yang menderita di dalam Kristus, ketika dia sudah bisa bersyukur, maka dia akan mengerti bagaimana menghadapi penderitaan itu. Ketika dia bisa menerima keadaan, dia akan menjadi tenang; ketika dia bisa bersabar, dia akan bisa menanti. Setelah itu dia akan mampu menertawakan kesusahan, dapat melampaui penderitaan, dan tanpa disadarinya, salib yang dia pikul berubah menjadi mahkota kemuliaan.
Ingatlah, semua kesusahan yang kita alami tidaklah sia-sia tak berguna, kesusahan itu adalah gunung tinggi yang Allah letakkan di depan kita untuk menguji kita. Karena “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28), Allah menempatkan kita ke dalam ujian untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Karena itu, marilah kita bersorak atas gunung-gunung yang ada dalam hidup kita. Gunung-gunung itu memang menjadi rintangan yang menyusahkan, tetapi mereka juga mendatangkan pemandangan yang indah. Bila hidup hanya ditemani oleh dataran rendah yang monoton, bukankah itu sangat menjemukan!
Kiranya setelah Allah membajak ladang hati kita dengan bajak kesusahan, kita akan diberikan-Nya tanggung jawab yang lebih besar, lebih banyak pelayanan, lebih banyak kebenaran, lebih banyak rahasia. Ya TUHAN, kiranya Engkau membawa kami masuk ke kedalaman kesusahan, agar kami dapat keluar dari kedangkalan apa yang terlihat mata. Kami tahu, gunung-gunung menjadi jalan kemenangan, bukanlah jalan rata yang dibuka oleh orang lain, tetapi adalah jalan sukar yang dibuka oleh keringat dan darah sendiri!
Photo by r chelseth is licensed under CC BY