Suara Sejati
Tujuan dari Sakit yang Diderita (Bagian Akhir)
Sdr. Klement, Gereja cabang Cianjur
Tidak hanya di situ, ternyata tantangan demi tantangan terus berdatangan. Selama kuliah, saya mengalami banyak masalah, dan juga masalah kesehatan pada syaraf tangan, dan hal ini mempengaruhi kuliah saya terutama pada instrumen piano. Saya sempat berpikir mengapa Tuhan memberikan masalah-masalah yang berat ketika saya sudah mulai mengerti rencana-Nya. Karena masalah-masalah ini bisa saja saya mundur dari kuliah, dan dijauhi teman-teman kuliah karena dianggap kurang bergaul. Apalagi saya seringkali memilih untuk melakukan pelayanan di berbagai tempat, sehingga jarang berkumpul dengan teman-teman kuliah. Padahal bersosialisasi dengan mereka sangat penting, karena mereka akan dapat membantu saya dalam pekerjaan-pekerjaan ujian akhir semester. Saya berpikir, apabila saya tidak punya teman dan ditambah lagi tangan yang sakit, bagaimana saya dapat menyelesaikan kuliah? Bagaimana saya bisa lulus dalam proyek-proyek ujian akhir? Saya berpikir Tuhan itu aneh, mengapa Ia memberikan masalah-masalah berat. Saya berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkan sakit tangan saya, tetapi Tuhan tidak juga memberikan kesembuhan. Maka dengan penuh kecemasan saya menjalani hari-hari kuliah.
Puji Tuhan, saya memiliki orang tua yang senantiasa mendorong semangat saya ketika iman saya lemah. Pada saat itu Mama saya selalu menguatkan saya untuk selalu menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Ia bilang, jangan takut, mungkin teman-teman kita menjauhi kita, tetapi Tuhan akan tetap menyertai kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, selama Ia menyertai kita.
Dan pada akhirnya, saya pun mulai menjalani ujian demi ujian, dan selama ujian saya selalu teringat pada perkataan Mama, untuk selalu berdoa dan menyerahkannya kepada Tuhan. Tidak lupa, saya juga selalu meminta Mama dan Papa mendoakan saya ketika menjalani ujian, agar Tuhan senantiasa menyertai saya.
Dan sungguh heran dan ajaib kuasa Tuhan, selama saya menjalani ujian-ujian, saya tidak pernah mengalami masalah. Ujian-ujian dapat saya lalui dengan lancar, walaupun dengan berbagai keadaan yang bagi manusia rasanya tidak mungkin. Tetapi Tuhan memungkinkan hal itu, dan dari situ saya benar-benar merasakan dan menyaksikan bahwa Tuhan sungguh-sungguh hadir dan menyertai saya. Akhirnya saya menyadari, bahwa Tuhan tidak menyembuhkan tangan saya bukan karena Ia tidak mengasihi, tetapi melalui masalah dan penyakit itu saya semakin dekat kepada Tuhan. Ia menginginkan saya untuk semakin dekat kepada-Nya.
Penyakit dan masalah-masalah yang saya alami adalah cara Tuhan bagi saya agar saya dapat melihat Tuhan dengan lebih jelas, dan semakin dekat kepada-Nya. Apabila saya disuguhkan pilihan apakah saya sembuh atau tetap menderita sakit itu, saya lebih memilih untuk tetap menderita sakit, saya lebih memilih yang kedua. Mengapa? Menurut saya sakit itu adalah pemberian yang berharga dari Tuhan. Melalui sakit itu, saya bisa melihat Tuhan dengan jelas, walaupun saya merasakan kesulitan dalam bermain musik, khususnya piano. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah, karena melalui sakit penyakit, saya melihat banyak kuasa-kuasa Tuhan. Melalui sakit yang saya alami, saya menjadi tidak pernah lupa dengan Tuhan dan senantiasa bersandar kepada-Nya.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
Amin