Suara Sejati
Cara Tuhan Memanggilku (Bagian Akhir)
Sdri. Mellisa Stefani, Gereja cabang Cianjur & Bandung
Ayah saya adalah orang yang sangat baik, saya tidak pernah sekalipun dimarahi oleh ayah selama hidup saya, tetapi ketika saya meminta izin kepada ayah untuk pergi ke gereja, saat itu ayah melarang dengan cukup keras. Pada saat itulah pertama kalinya saya menangis di depan ayah. Saya merasakan kesedihan yang begitu mendalam ketika ayah melarang saya untuk pergi ke gereja. Saya mulai bingung bagaimana saya bisa beribadah jika ayah saya selalu melarang. Akhirnya saya berbohong kepada orang tua. Saya selalu mengatakan bahwa saya ingin bermain dengan teman-teman, sampai saya meminta tolong teman saya untuk menjemput saya di rumah agar tidak dicurigai oleh ayah. Saya menyadari bahwa saya sudah berdosa karena saya berbohong, namun hanya itu cara yang terpikir oleh saya pada saat itu agar saya dapat beribadah.
Saya berpikir, tidak baik kalau saya terus menerus berbohong. Saya harus benar-benar mendapat izin dari orang tua. Hal yang terpenting adalah saya harus mengutamakan Tuhan, tetapi saya juga tidak mau mengecewakan orangtua saya, sehingga saya tetap berpegang teguh untuk memperjuangkan Tuhan walaupun rintangannya sangat sulit. Tiap hari saya berdoa memohon Tuhan untuk membantu saya membuka mata dan hati orang tua saya dan memberi kesempatan beribadah. Dan sungguh nyata, pertolongan Tuhan itu datang. Lambat laun, ayah saya mengantarkan saya ke gereja, ibu saya pun menanyakan jam berapa ke gereja. Di sana saya amat girang. Doa yang saya minta dapat Tuhan berikan kepada saya.
Saya mulai rajin beribadah, saya banyak mendengar firman Tuhan, dan dari sana saya benar-benar ingin menerima Tuhan dalam kehidupan saya. Saya memutuskan untuk dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Namun rintangan muncul kembali. Walaupun ayah saya sudah dapat menerima saya pergi ke gereja, tetapi ketika saya meminta izin kepada ayah untuk dibaptis, ternyata ia tidak mengizinkan. Saat itu saya merasa sangat sedih. Saya merasa sangat sulit untuk hidup di dalam Tuhan. Mengapa selalu ada rintangan yang sungguh besar dalam kehidupan saya berjalan dengan Tuhan? Namun saya percaya bahwa kuasa doa itu sungguh nyata. Sejak itu saya terus berdoa agar saya diijinkan untuk dibaptis. Kedua kalinya, saya menanyakan kembali kepada orang tua dan ternyata hasilnya sama, mereka tidak mengijinkan. Tetapi saya tidak berputus asa, saya yakin Tuhan akan memberikan segalanya indah pada waktu-Nya.
Saya memikirkan kapan waktu yang tepat untuk meminta ijin kembali kepada orang tua saya. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan hari ulang tahun saya yang ke-17. Setiap tahun saya selalu diberikan hadiah oleh orang tua saya, dan pada umur ke-17 ini orang tua menanyakan apa yang diinginkan oleh saya. Pada saat itu saya mengambil kesempatan untuk meminta ijin kembali. Saya hanya mengatakan pada umur yang ke-17 ini saya hanya ingin meminta satu hal kepada ayah dan ibu, yaitu agar ayah dan ibu mengizinkan saya dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Puji Tuhan, orang tua saya akhirnya mengabulkan permohonan saya! Sungguh saat itu saya meneteskan air mata kebahagiaan karena pada akhirnya saya memperoleh hadiah yang terindah dalam hidup ini, yaitu izin dari orangtua saya agar dapat dibaptis di Gereja Yesus Sejati.
Berjalan bersama Tuhan itu tidak mudah, banyak rintangan yang kita harus lalui. Tetapi percayalah apabila kita terus berjalan dengan Dia, maka semuanya akan indah pada waktuNya. Dan pada akhirnya, setelah saya mengikuti katekisasi pada tahun 2012, saya pun menerima baptisan air di Gereja Yesus Sejati Bandung.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
Amin