Suara Sejati
Tidak Akan Kekurangan (Bag 2)
“Sdri. Lo Pit Hoa, Gereja cabang Jakarta”
Setelah 3,5 tahun berlalu, saya ingin memiliki anak lagi. Namun, ternyata sulit untuk hamil kembali. Saya sudah pergi ke dokter dan diberikan vitamin. Tetapi saya tidak kunjung hamil. Anak sulung saya lalu berdoa—karena dia ingin punya adik. Tuhan pun mendengarkan doanya. Akhirnya Saya hamil lagi.
Tetapi saat usia kandungan berusia tiga bulan, saya mengalami pendarahan. Saya menangis dan berkata dalam DOA, “Tuhan, saya sungguh menginginkan anak ini.” Puji Tuhan, kandungan terjaga sampai saat melahirkan dengan selamat, yaitu tanggal 24 desember 1993.
Saat baru saja melahirkan anak pertama, suami saya pernah bermimpi. Di dalam mimpinya dia melihat ada 2 anak laki-laki. Yang satu besar, yang satu lagi masih kecil. Dalam mimpi itu, mereka bertiga naik motor. Tetapi bayi ke-2 yang lahir ini adalah perempuan
Setelah melahirkan anak ke-2, saya meminta untuk dilakukan proses steril oleh dokter, tetapi ditolak karena usia saya saat itu belum mencapai 30 tahun. Akhirnya saya pakai alat KB.
Bulan Mei 1998, terjadi kerusuhan besar di banyak kota di Indonesia. Ekonomi jadi kacau sekali. Nilai tukar mata uang US Dollar melonjak drastis mendekati angka Rp. 20.000,- Alat KB menjadi barang langka di pasaran. Kami akhirnya tidak memakai alat KB. Saya berpikir, “toh kandungan saya kurang subur”.
Anak saya mengajak olahraga ke Monas untuk lari pagi. Saya berpikir bahwa jika saya lelah karena lari, mungkin menstruasi akan datang. Tetapi menstruasi tak kunjung datang. Akhirnya saya pakai test pack. Ternyata saya hamil lagi. Saya jadi kuatir. Ekonomi sedang kacau, darimana kami akan mendapatkan uang untuk biaya operasi? Semua saya pasrahkan dan kami membawa dalam DOA. Tanggal 23 November 1998, anak ke-3 lahir dengan selamat. Saya lalu menjalani proses sterilisasi. Walau harga produk menjadi tidak menentu, karena efek kerusuhan skala besar, sungguh bersyukur bahwa bayi ini tetap dapat minum susu formula.
Setelah waktu berlalu sekian tahun, barulah saya mengerti arti mimpi saya sebelumnya tentang tiga kali operasi. Saya pun akhirnya mengerti arti mimpi suami tentang dua anak laki-laki. Sungguh Tuhan amat baik, sudah memberikan petunjuk. Semua anak kami sehat. Tuhan Yesus-lah yang menjaga kami dan semua anak kami—sejak mereka kecil sampai dewasa.
Tuhan yang memberi, Tuhan juga menyediakan. Sekarang kami bukan lagi sepasang suami-istri, melainkan tujuh orang menjadi satu keluarga–sebab saat ini sudah ada menantu dan cucu. Ini karya Yesus, Tuhan kita Sebagai manusia, saya dulu sering kuatir. Ketika anak masih kecil, saya kuatir dengan biaya sekolah mereka. Saat mereka makin besar, saya kuatir dengan biaya kuliah mereka. Tetapi sungguh, Tuhan yang menyediakan dan mencukupkan. Walaupun kami cuma sepasang guru les privat yang hidup sederhana, kami tidak pernah kekurangan. Sebab kami juga adalah anak-anakNya.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin