Suara Sejati
Menembus Kemacetan
“Sdr. Rusmidi Karyoko, Gereja cabang Jakarta”
Saat bekerja di daerah Kelapa Gading, seorang pelanggan kami membuat visa eropa. Namun karena masalah kantor, terjadi kesalahan ketik di visanya, sedangkan pelanggan itu sudah harus berangkat hari itu juga. Atasan mendesak agar saya harus tiba di Menteng, sekitar Jalan Diponegoro sebelum jam 10.00 pagi, karena loket tutup jam segitu. Saat lihat jam, saya langsung tahu bahwa hal itu tidak masuk akal. Saya hanya bisa pasrah karena itu adalah perintah atasan: “pokoknya harus selesai dan rapih,” katanya. Saya berdoa dulu di toilet kantor sebelum menyetir mobil.
Saat itu masih zaman pembatasan penumpang mobil 3-in-1. Macet sekali menjelang jam 10.00 arah Thamrin Sudirman. Saya berdoa satu kali lagi di mobil sebelum mulai menyetir. Jam menunjukkan pk 09.35 saat saya mulai berangkat dari kantor di Kelapa Gading. Seperti biasa, di jam demikian arus padat merayap. Macet sekali. Tapi aneh, jalur yang saya ambil, entah kenapa seperti terbuka terus. Padahal di depan tidak ada sirene voorrijder mobil menteri atau ambulans. Aneh sekali. Beberapa lampu merah juga seperti tidak selama biasanya, atau ini hanya perasaan saya saja.
Saya melewati jalur Boulevard Raya Gading, Pulomas, Jalan Pemuda, Jalan Tambak, Menteng. Bagi yang suka bepergian melewati daerah ini dapat mengetahui berapa banyak lampu merah dan titik kemacetannya. Zaman itu belum ada Waze atau Google Maps.
Saya tidak berani melihat jam selama menyetir karena takut akan makin panik. Yang pasti, ketika parkir di Kedutaan Spanyol, Menteng, jam tangan menunjukkan 09:57. Saya pun berlari ke loket bagian visa. Sesudah kelar mengurus visa, saya sungguh takjub melihat waktu tempuh saya. Rute itu sudah sering sekali saya tempuh, sehingga saya tahu hal ini benar- benar tidak mungkin. Dalam jam-jam sibuk pagi seperti ini di mana jalanan sangat macet, dapat ditempuh hanya dalam 22 menit. Ini semua dapat terjadi tidak lain adalah karena kasih dan penyertaan Tuhan.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus,
amin.