Ayat Kunci
“dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik…” (2Petrus 2:5)
Pertanyaan Renungan:
- Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi umat Kristen yang berprinsip di tengah-tengah lingkungan yang penuh dosa?
- Apa yang membuat Nuh bersemangat di dalam memberitakan Injil dan bagaimana caranya agar kita dapat meneladaninya?
Berbagi Makanan Rohani
Dosa telah masuk ke dalam dunia dan manusia pun hidup di tengah-tengah dosa serta roh-roh jahat yang ada di udara. Pada zaman Nuh, firman Tuhan menegaskan bahwa perilaku manusia menjadi rusak. Setiap hari, segala kecenderungan hatinya semata-mata membuahkan kejahatan, sehingga membuat hati Tuhan terluka dan menyesal.
Pada zaman Nuh, kerusakan perilaku manusia terdiri dari tiga bagian:
1Kerusakan dalam hal pernikahan. Penulis kitab Kejadian 6:2 mencatatkan, “Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.” Anak-anak Allah disini adalah keturunan Set yang pada awalnya takut dan hormat kepada Tuhan, sedangkan anak-anak manusia adalah keturunan Kain yang telah melanggar perintah Allah. Sudah sepatutnya, anak-anak Allah menjaga tradisi iman yang baik. Namun, pada zaman Nuh, mereka tidak lagi menghormati Allah dalam pernikahan mereka. Bahkan mereka lebih mengutamakan penampilan luar dan hawa nafsu mereka; dibandingkan membangun keluarga yang takut akan Tuhan dan menurunkan keturunan ilahi. Dengan demikian, perilaku umat manusia dari hari ke hari semakin rusak. Pada hari ini, kerusakan pada kehidupan masyarakat, diawali dengan pernikahan yang rusak. Oleh karena itu, sebagai umat Kristen yang hidup pada zaman akhir, hendaknya kita lebih waspada serta memiliki rasa takut dan hormat di dalam pernikahan—agar kita dapat membangun keluarga Kristen yang dapat memuliakan Tuhan.
2Kerusakan dalam kehidupan rohani. Roh Allah tidak lagi tinggal di dalam diri manusia. Roh Tuhan tidak lagi bekerja di dalam hati manusia untuk mendorong manusia memikirkan hal-hal rohani. Maka, secara alami, manusia merasa tidak peduli lagi terhadap kerohanian mereka. Mereka pun menjadi tidak peka terhadap Allah dan hati mereka menjadi gelap dan mereka membiarkan roh jahat bekerja dalam hati. Kita dapat melihat kerusakannya dari buah perbuatan yang mereka hasilkan. Sekarang ini, hendaknya kita peka terhadap gerakan dari Roh Kudus, taat pada kehendak Allah serta tunduk pada bimbingan Roh Kudus di dalam segala hal.
3Kerusakan dalam hal perilaku. Penulis kitab Kejadian 6:11 menggambarkan bahwa “bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.” Umat manusia bertengkar, saling mendendam, berbuat kekerasan, membunuh; sehingga kehidupan yang damai menjadi rusak dan kehidupan yang bersukacita menjadi penuh dengan ketakutan—akibat dari perbuatan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Bersyukurlah pada Tuhan, di masa-masa yang begitu jahat, seorang yang bernama Nuh tetap berdiri teguh di tengah-tengah dahsyatnya arus dosa. Ia memiliki hati yang benar dan saleh. Ia hidup sebagai orang yang tidak bercela di hadapan Allah serta berjalan bersama-Nya. Ketika Tuhan hendak menghancurkan dunia zaman itu, Ia ingat kepada Nuh dan memerintahkannya untuk membuat bahtera. Sambil membuat bahtera, Nuh pun memberitakan peringatan firman Tuhan kepada dunia (2Pet 2:5). Sama halnya pada hari ini, kehidupan manusia begitu rusak di akhir zaman.
Kelak, Allah akan menggunakan api untuk menghancurkan segala kerusakan yang dibuat oleh umat manusia. Kedatangan-Nya kembali untuk menghakimi umat manusia adalah ya dan pasti.
Bagaimana mungkin kita masih tetap memanjakan diri dan menikmati dunia dengan segala dosanya?
Hendaklah kita meneladani Nuh, menjadi orang benar yang takut dan hormat akan Allah serta mengasihi umat manusia—agar mereka dapat keluar dari hal-hal yang kotor serta menguduskan diri mereka melalui kebenaran Tuhan.
Hendaknya kita senantiasa memperingatkan dunia akan dosa dan memberitakan Injil keselamatan yang dari Tuhan sampai ke ujung bumi, membangun bahtera akhir zaman—yaitu membangun gereja milik Tuhan. Niscaya, kita sebagai umat-Nya tidak akan mengecewakan anugrah besar yang telah Tuhan berikan atas pilihan-Nya terhadap diri kita.
Gambar diunduh tanggal 13-Juli-2021 dari situs [https://bythebible.wordpress.com/2017/09/01/the-days-of-noah/]